Warga Kampung Pulo Tidak Betah Tinggal di Rusunawa
Senin, 31 Agustus 2015 - 05:42 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Lebih dari sepekan warga Kampung Pulo menempati Rumah Susun Sederhana (Rusunawa) di Jatinegara Barat, sejak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merelokasi warga dari pemukiman mereka di bantaran Kali Ciliwung, 20 Agustus 2015 lalu.
Kendati fasilitas yang diberikan, seperti listrik dan air bersih sudah tersedia, namun beberapa warga mengaku masih sulit beradaptasi tinggal di Rusunawa.
Baca Juga :
Pemprov DKI Batal Bangun 5 Menara Rusun Baru
Kendati fasilitas yang diberikan, seperti listrik dan air bersih sudah tersedia, namun beberapa warga mengaku masih sulit beradaptasi tinggal di Rusunawa.
Malah, seorang warga yang tinggal di Rusunawa menyatakan ingin kembali tinggal di Kampung Pulo, sekalipun bencana banjir tahunan akan terus menggenangi daerah mereka. Seperti Idrus (24), yang mengaku terpaksa ikut pindah ke Rusunawa bersama ibunya.
"Saya dan ibu saya kurang betah tinggal di sini karena sulit beradaptasi. Apalagi ibu saya sudah tua dan kesulitan jika harus menggunakan lift," kata Idrus saat ditemui
VIVA.co.id
, di halaman depan Rusunawan Jatinegara, Minggu, 30 Agustus 2015.
Idrus bersama ibunya mendiami salah satu kamar di lantai 16 blok B Rusunawa Jatinegara barat. Meski fasilitas rusunawa sudah cukup baik, namun bila harus memilih, Idrus dan ibunya lebih suka tinggal di Kampung Pulo.
"Meski harus banjir-banjiran saya lebih senang tinggal di Kampung Pulo, dari kecil sudah hidup di sana, apalagi ibu saya sudah tua, dan beberapa warga yang lanjut usia agak susah untuk menggunakan
lift
," ujarnya.
Rusunawa Jatinegara Barat yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berjarak 500 meter dari Kampung Pulo. Rusunawa ini terdiri dari 16 lantai. Secara keseluruhan terdapat 518 unit rumah bertipe 36 yang terdiri dari dua kamar tidur, satu kamar mandi, satu dapur dan ruang tamu.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Malah, seorang warga yang tinggal di Rusunawa menyatakan ingin kembali tinggal di Kampung Pulo, sekalipun bencana banjir tahunan akan terus menggenangi daerah mereka. Seperti Idrus (24), yang mengaku terpaksa ikut pindah ke Rusunawa bersama ibunya.