Polisi Usut Kasus Salah Pukul Saat Penggusuran Kampung Pulo

Penggusuran di Kampung Pulo berlangsung ricuh
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Kapolres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Umar Farouq, berjanji akan mengusut dugaan salah tangkap dan salah pukul terhadap warga Balimester, Eko Prasetyo (22), saat kericuhan penertiban Kampung Pulo, 20 Agustus 2015 lalu.

"Iya pasti akan diusut. Masa enggak," kata Umar saat dihubungi VIVA.co.id. Selasa, 25 Agustus 2015.

Umar mengatakan, saat ini belum ada laporan ke polisi terkait dugaan pemukulan tersebut. Namun, kata Umar, hal tersebut tidak menjadi halangan bagi polisi untuk menyelidiki kasus yang menimbulkan korban luka tersebut.

"Meskipun dari pihak korban belum memberikan laporan. Tapi kita aktif untuk memberikan pelayanan," kata Umar.

Penyelidikan akan menunggu kondisi Eko yang saat ini masih belum membaik. "Dari korban belum bisa diperiksa, biar sembuh dulu, baru dimintai keterangan," kata Umar.

Umar menjelaskan, untuk mengetahui kondisi Eko nantinya polisi juga akan berkoordinasi dengan dokter terkait kondisi Eko. "Nanti koordinasi dengan dokter untuk dilakukan pemeriksaan. Takutnya nanti ganggu proses penyembuhan yang bersangkutan," ujarnya berdalih.

Jika kondisi Eko pulih, Umar berjanji polisi akan langsung meminta keterangan dari Eko. Sehingga kasus dugaan salah pukul terhadap Eko bisa terselesaikan.

Sebelumnya, Eko diduga menjadi korban salah tangkap personel Satpol PP saat kericuhan penertiban kawasan Kampung Pulo. Eko bukan warga Kampung Pulo, melainkan warga Gang Banten VIII RT 04 RW 05, Kelurahan Balimester, Jatinegara.

Ini Rincian Kompensasi Ganti Rugi Korban Salah Tangkap

Saat kericuhan terjadi, ia kebetulan melintas di Jalan Jatinegara Barat untuk menjemput adiknya yang sekolah di SD dekat kawasan tersebut. Karena dianggap sebagai salah satu provokator, ia dikeroyok petugas satpol PP yang akan menggusur kawasan tersebut. Hingga kini, Eko masih terbaring dan mendapatkan perawatan medis di RS St Carolus, Salemba.

(mus)

Naik 200 Kali, Ganti Rugi Korban Salah Tangkap Belum Adil
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Thahaja Purnama (Ahok)

Salahnya Jakarta Cuma Satu, Gubernurnya Bernama Ahok

"Jadi memang sudahlah, kadang-kadang ini salahnya Jakarta"

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016