Ahok: Butuh Puluhan Tahun Bangun Tanggul Laut Raksasa
Senin, 24 Agustus 2015 - 16:18 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Rebecca Reifi Georgina
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan butuh waktu puluhan tahun untuk membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall seperti yang dimiliki oleh kota Rotterdam, Belanda.
Dia menyebut, saat ini DKI Jakarta masih dalam tahap pembelajaran dan menyerap ilmu dari kota pelabuhan terbesar itu.
Demikian ungkap pria yang akrab disapa Ahok itu usai menghadiri santap siang dengan Walikota Rotterdam, Ahmad Aboutaleb, di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta pada Senin, 24 Agustus 2015.
"Tentu (proyek ini) tidak bisa dilakukan dalam waktu cepat. Ini proyek puluhan tahun. Satu hal yang menguntungkan bagi kita yaitu, kita bisa belajar dari kesalahan-kesalahan yang selama ini mereka lakukan. Kita belajar ilmunya, bukan kesalahan yang pernah mereka buat," ujar Ahok.
Dengan melihat dari kesalahan yang dibuat, kata Ahok, butuh waktu yang lebih singkat untuk mempelajarinya. Sebab, Indonesia bisa menghindari kesalahan yang telah dilakukan oleh Belanda sebelumnya.
Sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo, dalam realisasi pembangunan tanggul raksasa dan pelabuhan dalam, Pemerintah Kota DKI Jakarta hanya akan memilih salah satu pelabuhan untuk diperbesar dan dibuat lebih dalam. Pelabuhan tersebut yaitu Tanjung Priok.
Walau begitu, untuk memperluas dan membuat pelabuhan lebih dalam, maka dibutuhkan proses reklamasi. Ujung-ujungnya hal itu akan ditolak oleh warga.
"Kalau pelabuhan mau dibuat lebih dalam lagi ya berarti harus reklamasi seperti Rotterdam, ada pulau O, P, Q. Nah, dengan reklamasi nanti pengiriman barang logistik dari Jawa Barat, Banten dan Jawa Tengah bisa masuk (ke Jakarta) dan itu akan membuat biaya logistik lebih murah," tutur Ahok.
Hal ini sesuai dengan program jalur tol laut dan kemaritiman yang menjadi cita-cita Presiden Joko Widodo. Jika harga logistik bisa ditekan, menurut Ahok, maka hal tersebut juga akan berpengaruh terhadap biaya hidup sehari-hari masyarakat.
Agar bisa mewujudkan hal itu, Ahok mengirimkan dua tim yang terdiri dari para pemuda terbaik Indonesia ke Rotterdam. Di sana mereka akan tinggal selama tiga bulan untuk belajar mengenai manajemen air.
Hal tersebut bisa terealisasi, kata Ahok, berkat kerja sama yang dijalin dengan Pemerintah Kota Rotterdam.
"Rencananya tanggal 19 September nanti, saya akan ke Rotterdam. Walaupun bisa melihat kota itu melalui internet, tetapi akan lebih efisien jika saya melihat secara langsung. Saya juga ingin tahu seperti apa proses pelelangan di sana," kata Ahok. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hal ini sesuai dengan program jalur tol laut dan kemaritiman yang menjadi cita-cita Presiden Joko Widodo. Jika harga logistik bisa ditekan, menurut Ahok, maka hal tersebut juga akan berpengaruh terhadap biaya hidup sehari-hari masyarakat.