Rajin Nonton Berita, Penculik Anak PGC Sulit Ditangkap
Minggu, 9 Agustus 2015 - 15:04 WIB
Sumber :
- Anwar Sadat - VIVA.co.id
VIVA.co.id
- Tiga pekan berlalu, kepolisian tak kunjung mampu mengungkap siapa pria penculik anak yang beraksi dan terekam di kamera keamanan Pusat Grosir Cililitan (PGC) Jakarta Timur.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Umar Faroq mengatakan, sampai saat ini, kepolisian masih terus mengejar pelaku penculikan itu.
"Penculik masih digarap terus, sampai sekarang masih terus kita buru."kata Umar saat diwawancarai usai membagikan sembako gratis di Kelurahan Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu 9 Agustus 2015
Umar menuturkan, hingga saat ini, ia sudah menambah jumlah anggota yang khusus ditugaskan memburu penculik.
Tapi, pelaku sulit sekali ditangkap karena dinilai cerdik dan lihai melarikan diri. Pelaku selalu berpindah tempat setiap akan dilakukan penangkapan.
"Kita nggak akan berhenti, akan kita kejar sampai di manapun juga. Karena sering berpindah, inilah anggota harus lebih cepat lagi dalam melakukan pengejaran," katanya.
Penculik diduga rutin menonton berita TV.
Umar mengatakan, diduga penculik rutin memantau perkembangan pengejaran dirinya melalui berita-berita terkait penculikan itu yang ditayangkan di televisi.
Hal itu dilakukan pelaku agar mengetahui pergerakan anggota kepolisian yang memburunya .
"Dia sering berpindah, begitu lihat tv ada pemberitaan dirinya, dia merasa pesembunyiannya telah diketahui makanya dia pindah lagi," kata Umar
Baca Juga :
Awas, Penculik Anak di PGC Masih Gentayangan
Pria misterius itu, sempat melakukan penculikan terhadap seorang anak bernama Sintya (6 tahun) warga Condet, Jakarta Timur pada 18 Juli 2015.
Aksi penculikan itu sempat terekam dalam kamera CCTV PGC hingga pada 22 Juli 2015, tanpa alasan yang jelas, Sintya dikembalikan ke orang tuanya dengan menggunakan taksi yang disewa dari wilayah Bekasi.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pria misterius itu, sempat melakukan penculikan terhadap seorang anak bernama Sintya (6 tahun) warga Condet, Jakarta Timur pada 18 Juli 2015.