Awas! Ada Jajanan Berkimia di Kantin Labschool Rawamangun
Jumat, 7 Agustus 2015 - 16:39 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id / Foe Peace
VIVA.co.id
- Tim Jejaring Pangan Jakarta Timur menemukan lima jenis makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya di kantin sekolah elit Labschool Rawamangun, Jakarta Timur.
Petugas yang terdiri dari Suku Dinas Kesehatan Kantor Perencanaan Kota, Suku Dinas Kominfo, Suku Dinas Pertanian dan Kelautan Jakarta Timur mengecek 12 sampel makanan. Dari 12 sampel tersebut, lima di antaranya positif mengandung formalin, boraks, dan pewarna tekstil.
"Lima sampel yang mengandung bahan berbahaya di antaranya bola-bola lobster dan mi positif formalin, bakso dan sosis positif boraks, dan saos positif rhodamin atau pewarna tekstil," kata Wakil Wali Kota Jakarta Timur Husein Murad, Jumat 7 Agustus 2015.
Baca Juga :
Pengakuan Penjual Ayam Berformalin
Husein mengatakan, meskipun sekolah tersebut bertaraf internasional tidak menjamin makanan yang ada di kantin bebas dari bahan berbahaya. "Cukup memprihatinkan. Ini kan termasuk sekolah terbaik di Jakarta Timur," ujarnya
Baca Juga :
1,5 Ton Ayam di Tangerang Mengandung Formalin
"Semua pihak harus turun tangan, pihak sekolah dan orang tua diharapkan bisa mengawasi secara rutin, misalnya dua hari sekali," katanya.
Kepada para pedagang, Husein berpesan berhati-hati dalam membeli bahan baku di pasar, serta bisa berkoordinasi dengan Suku Dinas Pertanian dan Kelautan untuk mengecek apakah bebas dari bahan berbahaya atau tidak.
"Kepada Kepala Sekolah, makanan yang berbahaya di kantin ini bisa distop sementara. Kalau masih ditemukan lagi hal serupa, pihak sekolah harus melarang pedagang berjualan di kantin," katanya.
Reaksi murid
Azra, siswi SMP Labs School kelas VII mengaku kaget dengan adanya temuan dari Tim Jejaring Pangan bahwa di kantin sekolahnya masih ada makanan yabg mengandung bahan berbahaya.
"Kaget dan khawatir ya ada makanan yang mengandung formalin gitu-gitu. Aku sih biasa bawa bekel. Jarang jajan juga. Semoga ke depannya bebas bahan berbahaya," kata Azra.
Beredarnya jajanan yang mengandung bahan-bahan membahayakan tersebut dapat mengancam kesehatan anak-anak. Efek jangka panjang akibat mengonsumsi makanan yang mengandung bahan berbahaya itu yakni penyakit kanker, keracunan pada hati, serta kerusakan ginjal dan organ tubuh lainnya hingga berujung pada kematian.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Semua pihak harus turun tangan, pihak sekolah dan orang tua diharapkan bisa mengawasi secara rutin, misalnya dua hari sekali," katanya.