Kanal Banjir Timur Bakal Diubah Jadi Agrowisata
Jumat, 7 Agustus 2015 - 11:21 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA.co.id
- Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang Kanal Banjir Timur (KBT) rencananya akan mulai dilakukan pekan depan. Hingga saat ini pemerintah kota Jakarta Timur masih mematangkan konsep desain penataan PKL tersebut.
Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardhana, menargetkan, sisi selatan KBT yang selama ini digunakan PKL berdagang harus disterilkan agar bisa dimanfaatkan warga untuk kegiatan lain.
Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardhana, menargetkan, sisi selatan KBT yang selama ini digunakan PKL berdagang harus disterilkan agar bisa dimanfaatkan warga untuk kegiatan lain.
"Kita sudah sosialisasi melalui lurah, camat, dan pedagang juga sudah setuju ditata. Jam berdagang tetap dari sore sampai malam, Penataan PKL ini, akan dibantu oleh program corporate social responsibility (CSR) oleh perusahaan swasta," ujar Bambang saat dihubungi wartawan Jumat, 7 Agustus 2015
Bambang menambahkan, rencananya akan ada enam zona di kawasan KBT yang digunakan pedagang berjualan. Nantinya akan ada dua zona yakni di Cipinang Muara dan Duren Sawit yang menjadi
pilot project
penataan PKL dan ditargetkan bisa selesai tiga bulan ke depan.
Tidak hanya PKL, pihaknya juga akan melakukan penataan di sekitar kawasan KBT agar bisa digunakan warga. Salah satunya adalah pemanfaatan plampang basah untuk lahan pertanian di area KBT.
Bambang menjelaskan, nantinya di area tersebut akan disediakan bibit tanaman seperti sawi, bayam, kangkung, dan tanaman lain yang bisa dipanen seminggu sekali.
"Saya inginnya bisa kayak agrowisata gitu. Jadi warga bisa memanfaatkan dan langsung beli," kata Bambang.
Lahan pertanian ini rencananya akan dibuat sepanjang 16 kilometer dari Cipinang Besar Selatan hingga Ujung Menteng, Cakung. Ia akan merekrut petani dari warga sekitar KBT. "Harapannya bisa jadi pusat industri dan pusat ekonomi keluarga. Semoga bisa terlaksana dengan baik," ujarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kita sudah sosialisasi melalui lurah, camat, dan pedagang juga sudah setuju ditata. Jam berdagang tetap dari sore sampai malam, Penataan PKL ini, akan dibantu oleh program corporate social responsibility (CSR) oleh perusahaan swasta," ujar Bambang saat dihubungi wartawan Jumat, 7 Agustus 2015