Peneliti Biologi, Cita-cita Akseyna yang Gagal Terwujud

Analisa tulisan tangan Akseyna di surat wasiatnya pada 14 April 2015.
Sumber :
  • Handwriting Analyst @deborahdewi

VIVA.co.id - Polisi hingga kini masih menyelidiki kasus tewasnya mahasiwa Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori di Danau Kenanga, beberapa waktu lalu. Sejauh ini, belum ada tersangka dalam kasus tersebut.

Misteri Munculnya Kucing Buntung Pasca Tewasnya Akseyna

Ayah Akseyna, Mardoto berharap, polisi segera menangkap pembunuh anaknya. Menurut dia, banyak hal yang ingin dilakukan anaknya itu selama hidup. Mardoto mengatakan, anaknya ingin menjadi peneliti.

Kejeniusan pemuda asal Yogyakarta ini memang tak perlu diragukan. Pasalnya, ia masuk ke UI melalui jalur undangan lantaran tercatat sebagai pelajar berprestasi dalam kejuaraan OSN.

Kasus Akseyna, Kasus Pembunuhan Tersulit 2015

Akseyna menempuh pendidikan hingga semester 4 di Fakultas MIPA jurusan Biologi. Saat itu usianya baru 18 tahun. Bidang Biologi nampaknya memang menjadi bagian dari hidup pemuda yang akrab disapa Ace ini. Bahkan, saking cintanya dengan bidang pengetahuan Biologi, ada satu ucapan dari mendiang anaknya yang paling diingat Mardoto.

"Kata-kata yang diucapkan Ace yang kami paling ingat adalah keinginan kuatnya setelah lulus berprofesi sebagai peneliti Biologi," ujarnya.

Saat ini, keluarga hanya bisa berdoa dan berharap polisi dapat mengungkap kasus dan menangkap pembunuh Aksey.

Menguak Benda Milik Pembunuh Akseyna di Danau Kenanga UI

Akseyna ditemukan tewas di Danau Kenanga, dekat Balairung UI, Kamis, 26 Maret 2015. Saat jasadnya dievakuasi, polisi menemukan kejanggalan lantaran ada tumpukan batu di dalam tas korban. Tak hanya itu, polisi juga menemukan adanya surat wasiat korban yang diyakini ditulis oleh dua karakter. Dan sampai saat ini, kasus kematian mahasiswa jenius itu masih menyisakan misteri yang belum terpecahkan.

(mus)

Petugas polisi saat hendak melakukan persiapan menyelam di Danau UI, Senin 5 Oktober 2015.

Setahun Tewasnya Akseyna, Polisi Diminta Kerja Ekstra

Jika memang pembunuhan, jangan biarkan pembunuhnya bebas berkekeliaran

img_title
VIVA.co.id
26 Maret 2016