Pasar Gembrong Ludes, Ahok Salahkan Warga Ogah ke Rusun
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Kebakaran yang terjadi di Pasar Gembrong, Jakarta Timur menjadi tamparan bagi warga Jakarta yang masih nekat mendiami bantaran kali, meski Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mengarahkan mereka untuk pindah ke rumah susun yang disediakan.
"Itulah yang saya katakan, bagaimana nggak kebakaran, orang tinggal bawah kolong, bakar sampah, rumah-rumah liar yang triplek, listrik seenaknya," ujar Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu, 5 Agustus 2015.
Ahok mengatakan, jika warga yang tinggal di daerah permukiman kumuh dan kawasan yang memang dilarang tetap tidak mau direlokasi, maka kejadian kebakaran besar seperti yang terjadi di Pasar Gembrong, masih berpotensi untuk terjadi lagi.
Untuk itu, Ahok bersikeras ingin memindahkan atau merelokasi semua warga yang tinggal di permukiman kumuh agar mereka tak mengalami hal yang serupa.
"Kalau saya gusur masyarakat ke rusunawa itu bukan karena saya jahat, saya justru mau mencegah agar tidak terjadi kebakaran sehingga banyak yang kehilangan harta sampai nyawa. Kenapa sih tidak mau didorong masuk ke rumah susun," ujar Ahok.
Ia kecewa dengan sikap keras masyarakat yang selama ini masih menolak proses relokasi ke rumah susun. Padahal Pemprov DKI sudah menyiapkan rusun beserta dengan jaminan-jaminan yang akan membantu masyarakat.
"Rumah susun kita ada program hanya bayar Rp5.000 sampai Rp15.000 saja per hari kok. Kalau kamu tinggal di rumah sendiri perlu ada perbaikan pintu, cat rumah, bocor, buang sampah, keamanan, lift itu kan harus bayar dan mengurus sendiri. Ini (rusunawa) kami yang tanggung biayanya 80 persen," ujarnya menambahkan.
Pusat mainan anak termurah musnah
Pasar Gembrong yang dikenal sebagai pusat grosir mainan anak-anak termurah di Jakarta ini ludes terbakar pada Selasa 4 Agustus 2015 malam. Pasar yang berada tepat di tepi ruas jalan yang menghubungkan wilayah Tebet, Jakarta Selatan dan Cawang, Jakarta Timur itu, kini hanya tersisa puing dan reruntuhan.
Enam toko mainan dan belasan rumah warga di Pasar Gembrong rata dengan tanah. "Hangus semua. Hangus! Ya Allah.. Kenapa bisa begini," ucap Ajid (25) salah seorang warga yang ada di lokasi dan tengah memungut pilar-pilar kayu yang selamat dari api, Rabu, 5 Agustus 2015.
Kebakaran Pasar Gembrong diduga disebabkan oleh pembakaran sampah yang dilakukan salah seorang warga. Akibat kebakaran itu, diperkirkaan kerugian mencapai ratusan juta.
(mus)