Polisi Tanyai Sejumlah Saksi atas Tewasnya Evan Usai MOS
Senin, 3 Agustus 2015 - 16:35 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Risky Andrianto
VIVA.co.id
- Polisi masih menyelidiki kasus tewasnya Evan Christoper Situmorang (12), siswa SMP Flora, Pondok Ungu Permai, Bekasi. Dia meninggal setelah mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS) awal Juli lalu.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Pol Mohammad Iqbal, mengatakan, penyidik Polres Bekasi kota sudah melakukan penyedikan kematian Evan.
"Polres Bekasi Kota, melalui Kapolresnya yaitu Pak Daniel, sudah melakukan langkah-langkah penyelidikan guna mengetahui penyebab kematian meninggalnya adik kita itu," ujar Iqbal kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya. Senin 3 Agustus 2015.
Lebih lanjut, Iqbal menjelaskan, saat ini penyidik dari Polres Bekasi Kota sudah melakukan pemeriksaan beberapa saksi.
"Penyidik sudah melakukan pemeriksaan berbagai saksi, ada lima saksi termasuk pihak sekolah yaitu kepseknya, orangtua dan teman serta panitia ospeknya," jelas Iqbal.
Intinya, kata Iqbal, pihak kepolisian masih mendalami apa penyebab kematian Evan tersebut.
"Nanti tugas polisi menemukan apakah ada pelanggaran pidana atau tidak. Kalau ada unsur pidana kita akan tegakkan. Namun, sementara belum ada bukti ke arah sana dan masih dilakukan penyelidikan," kata Iqbal.
Mengenai apakah ada unsur perpeloncoan dalam kematian Ivan, Iqbal menuturkan, pihaknya belum dapat menyimpulakan hal tersebut.
Baca Juga :
Cara Polisi Jauhkan Warga dari Gafatar
Jose Situmorang, ayah korban, pada Minggu, 2 Agustus 2015, mengatakan masa perpeloncoan di SMP FLora itu berlangsung selama empat hari, tanggal 6-9 Juli.
Selama MOS, Ivan dipaksa menjalani hukuman squat jump, karena dituduh tidak membawa berbagai barang yang diwajibkan panitia. Pada hari terakhir sebelum meninggal, Ivan diminta berjalan sejauh lebih dari empat kilometer. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selama MOS, Ivan dipaksa menjalani hukuman squat jump, karena dituduh tidak membawa berbagai barang yang diwajibkan panitia. Pada hari terakhir sebelum meninggal, Ivan diminta berjalan sejauh lebih dari empat kilometer. (ren)