Temukan Perpeloncoan di SMK Tangerang, Mendikbud Geram
- Kemendikbud
VIVA.co.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, menghentikan kegiatan masa orientasi siswa (MOS) yang dianggap tidak sesuai di SMKN 4 Tangerang, Banten, Rabu, 29 Juli 2015.
Anies Baswedan mendapati sejumlah pelanggaran Permendikbud Nomor 55 Tahun 2014 tentang Orientasi Peserta Didik Baru. Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa perpeloncoan harus dihentikan dan diganti dengan kegiatan yang positif dan mendidik.
"Pakaian aneh ini apa maksudnya, ini mengarah pada perpeloncoan," kata Anies.
Di SMKN 4 Tangerang, seluruh siswa baru memang diwajibkan menggunakan tas dari karung goni dan memakai topi dari bola plastik yang dibelah dua. Selain itu, mereka juga diharuskan memakai tali sepatu dari tali plastik dan kaos kaki warna warni serta papa nama dari kardus.
Selain itu, Anies Baswedan yang didampingi Wali Kota Tangerang, Arief Rahadiono Wismansyah, juga melakukan inspeksi mendadak di SMAN 2 Tangerang dan SMK Yappentek 1 Tangerang.
Dari dua sekolah itu, Mendikbud juga menemukan unsur perpeloncoan. Mulai dari atribut, tanda pengenal, pita, tali sepatu, hingga potongan rambut yang diharuskan botak bagi siswa laki-laki.
Anies dengan tegas menegur dan meminta pihak panitia, guru, serta kepala sekolah segera menghentikan orientasi siswa yang mengarah kepada perpeloncoan ini.
Disampaikan Mendikbud, kejadian seperti ini sebenarnya juga terjadi di banyak sekolah di Indonesia. Menurutnya, kebiasaan seperti ini harus dihilangkan karena tidak ada memiliki manfaat bagi peserta didik baru.
Sanksi pemecatan kembali disampaikan bagi kepala sekolah yang terbukti membiarkan pelaksanaan kegiatan perpeloncoan saat masa orientasi siswa.
"Masyarakat jangan berdiam diri. Bila melihat praktik seperti ini segara dilaporkan. Laporan dari masyarakat masih terbilang sedikit," katanya.