Manohara Demo Ambalat di Kedutaan Malaysia

VIVAnews - Sekitar 500 anggota Laskar Merah Putih berunjuk rasa mempertahankan perairan Ambalat. Di antaranya pengunjuk rasa tampak sosok Manohara Odelia Pinot yang tengah menjadi perbincangan publik.

"Saya solidaritas aja sebagai generasi muda, saya ikut berpartisipasi," kata istri raja Kelantan Malaysia itu, di depan Kedutaan Besar Malaysia, Rabu 10 Juni 2009.

Mereka berunjuk rasa sejak pukul 15.30. Aksi mereka memperparah kemacetan di kawasan Kuningan. Jalur lambat sepanjang 200 meter di depan kedutaan pun tak bisa dilintasi.

Aksi bahkan sempat diwarnai kericuhan saat salah satu pendemo berusaha memasuki gedung kedutaan dengan memanjat pagar. Namun aksi berhasil digagalkan sejumlah polisi yang bertugas.

Setelah sekitar dua jam berorasi, massa mulai bersiap membubarkan aksi. "Kami nggak mau perundingan lagi, kami siap melawan," kata koordinbator aksi, Edi Hartawan di tengah bentangan spanduk bertuliskan 'Katakan Perang Terhadap Malaysia', dan 'Tingkatkan Anggaran Alutsista TNI'.

Ambalat merupakan blok laut seluas 15.235 kilometer persegi yang terletak di laut Sulawesi atau Selat Makassar. Sengketa atas wilayah yang diyakini kaya akan sumber minyak mentah dan gas alam cair ini bermula saat Malaysia mempublikasikan peta pada 1979 yang mencantumkan Ambalat sebagai wilayah kedaulatannya.

Sikap itu lantas diprotes oleh Indonesia. Kendati masih kontroversi, baik Indonesia dan Malaysia saling memberi kontrak pengolahan sumber energi ke sejumlah perusahaan asing.

Pada 1999, Indonesia memberi kontrak kepada perusahaan minyak Italia, ENI. Sedangkan Malaysia pada 2005 mempercayakan Royal Dutch Shell Plc bekerja sama dengan Petronas untuk mengolah wilayah laut sekitar Ambalat.

Indonesia telah mengeluarkan sedikitnya 36 nota protes diplomatik kepada Malaysia karena kapal angkatan laut negeri jiran itu dianggap melanggar kedaulatan di Ambalat selama beberapa tahun. 

Terpopuler: Pengusaha "Gonggong Anjing" Ditangkap Polisi hingga Cincin Nyangkut di Kemaluan