Ribut Saat Dirazia, Sopir Bajaj Diadukan ke Polisi

Operasi Zebra 2014
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Saptono
VIVA.co.id
- Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah, melaporkan seorang sopir angkutan mini roda tiga (bajaj) bernama Dadang ke Polres Metro Jakarta Barat. Ini menyusul keributan di antara mereka saat razia di Jembatan Batu, Jakarta Barat.


Andri menuturkan, keributan antara dirinya  awalnya ia dan jajarannya merazia angkot-angkot serta bajaj yang ngetem sembarangan, saat itu Dadang melawan saat sedang dihalau petugas.


"Dia kesannya melawan dengan alasan sedang
nurunin
barang. Saya marah  dan minta surat izin bajajnya, dia tidak merespons malah hendak pergi," ujar Andri, Selasa 7 Juli 2015.


Andri merasa curiga, Dadang tidak mempunyai izin karena seperti ketakutan. Kemudian, menurut Andri, Dadang langsung turun dan mengamuk.


Kawasaki Setengah Hati Jual Pulsar 200 NS di Indonesia?
"Dia itu sudah melanggar aturan tidak punya izin malah mengamuk lawan petugas, makanya saya laporkan ke polisi," ujarnya.
Kawasaki Jual Murah Motor 200cc, Harga Cuma Rp15 Juta

Andri mengaku memang belum sempat dipukul oleh Dadang, karena pada saat mengamuk sudah dilerai oleh petugas. "Saya sudah lapor juga ke Gubernur," ujar Andri.
Penderitaan Sopir Bajaj Semenjak Ada Gojek dan GrabBike


Dadang, yang statusnya terlapor, mengaku bajunya ditarik oleh petugas hingga robek.  "Saya itu hendak
nurunin
barang, disuruh minggir. Bajaj saya dikerumunin, memang tidak ada suratnya bajaj saya," ujar dia.


Dadang juga mengaku sama sekali tidak memukul Kadishub atau petugas yang ada di lapangan. "Malahan saya yang dipukul, dipiting saya", kata dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya