Lorena Pernah Operasikan Bus TransJakarta Tak Lulus Uji Kir

Kebakaran bus dan halte TransJakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id / Arfi

VIVA.co.id - Operator PT. Eka Sari Lorena Transportasi ternyata pernah mengoperasikan sebuah bus TransJakarta yang tak lulus uji Kir. Direktur Utama PT. Transportasi Jakarta Antonius Kosasih mengatakan hal itu terjadi pada tahun 2014 lalu.

"Kejadiannya sewaktu TransJakarta masih dikelola oleh UP TransJakarta Busway," ujar Kosasih saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin, 6 Juli 2015.

Meski demikian Kosasih memastikan bus TransJakarta bermerek Komodo yang dioperasikan oleh operator itu dan sempat mengalami insiden terbakar hebat di halte Salemba UI pada Jumat, 3 Juli 2015, telah melalui uji Kir dan memiliki sertifikat kelayakan yang masih berlaku.

Kosasih menuturkan, sejak PT. Transportasi Jakarta secara resmi mengambil alih operasional moda transportasi TransJakarta pada tanggal 1 Januari 2015, mereka selalu berusaha memastikan setiap bus yang dimilikinya dan yang dioperasikan oleh para operator memiliki sertifikat laik jalan yang masih berlaku.

Caranya antara lain berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI selaku SKPD Pemerintah Provinsi DKI yang memiliki kewenangan melakukan uji Kir terhadap setiap kendaraan yang beroperasi di DKI, untuk terus mengawasi masa berlaku sertifikat layak jalan setiap bus TransJakarta.

Kosasih mengatakan, PT. Transportasi Jakarta, saat ini belum memberikan izin terhadap 12 unit bus TransJakarta serupa dengan bus Komodo yang terbakar, untuk kembali beroperasi di Koridor 5. Padahal, bus-bus tersebut memiliki sertifikat laik jalan yang masih berlaku.

Bus Transjakarta Terbakar di Kemayoran

Meski demikian, insiden yang terjadi di halte Salemba menjadi semacam peringatan bahwa meski dokumen kendaraan menyatakan tak ada masalah yang terjadi pada bus tersebut, aspek teknis kendaraan tetap perlu dicek ulang dan diverifikasi kelayakannya dengan seksama.

"Saat ini bus yang dimiliki operator Lorena dari merek dan batch yang sama masih dilarang beroperasi karena belum selesai menempuh semua audit teknis," kata Kosasih menjelaskan. (ms)