Pengamanan Lenggang Jakarta Diperketat
Minggu, 5 Juli 2015 - 18:52 WIB
Sumber :
- Rebecca
VIVA.co.id
- Usai penyerangan yang berujung pengrusakan, pengamanan di kawasan lokasi binaan (lokbin) Lenggang Jakarta diperketat.
Kepala pengelola kawasan lokasi binaan (lokbin) Lenggang Jakarta, Marjali, mengatakan, pihaknya kini bekerjasama dengan kepolisian untuk menjaga personel atau petugas keamanan di sekitar lokbin tersebut.
"Sejak kasus penyerangan itu, sampai saat ini kami terus bekerjasama dan koordinasi dengan pihak kepolisian, Polda dan Brimob juga," ujar Marjali, Minggu 5 Juli 2015 di Lenggang Jakarta, Monas, Jakarta Pusat.
Ia menjelaskan, beberapa personel tambahan sudah ditempatkan di titik-titik tertentu untuk mengantisipasi peristiwa serupa terjadi kembali.
Dari pantauan VIVA.co.id, hingga saat ini kondisi kantor pengelola masih dalam keadaan rusak cukup parah. Kaca-kaca jendela pecah, pintu yang rusak hingga beberapa peralatan kantor juga menjadi korban.
"Ini sampai printer saja dirusak, televisi LCD yang ada di sana (kawasan Lenggang Jakarta) juga rusak parah," katanya.
Ia mengaku proses perbaikan masih terkendala oleh keterbatasan biaya dan waktu yang dimiliki. Kendati demikian, Marjali menjelaskan bahwa tidak ada satu pun pedagang di Lenggang Jakarta yang mengalami trauma atau tidak mau lagi berjualan di lokbin tersebut.
"Tidak ada pedagang yang trauma kok, malah karyawan kantor kami yang sampai sekarang masih suka takut karena ini pertama kalinya kami mengalami kejadian seperti itu," ucap Marjali. (one)
![Jalanan Jakarta sepi]()
![img_title]()
Baca Juga :
Sedang Hamil, Tersangka Rusuh Monas Tak Ditahan
Ia menjelaskan, beberapa personel tambahan sudah ditempatkan di titik-titik tertentu untuk mengantisipasi peristiwa serupa terjadi kembali.
Dari pantauan VIVA.co.id, hingga saat ini kondisi kantor pengelola masih dalam keadaan rusak cukup parah. Kaca-kaca jendela pecah, pintu yang rusak hingga beberapa peralatan kantor juga menjadi korban.
"Ini sampai printer saja dirusak, televisi LCD yang ada di sana (kawasan Lenggang Jakarta) juga rusak parah," katanya.
Ia mengaku proses perbaikan masih terkendala oleh keterbatasan biaya dan waktu yang dimiliki. Kendati demikian, Marjali menjelaskan bahwa tidak ada satu pun pedagang di Lenggang Jakarta yang mengalami trauma atau tidak mau lagi berjualan di lokbin tersebut.
"Tidak ada pedagang yang trauma kok, malah karyawan kantor kami yang sampai sekarang masih suka takut karena ini pertama kalinya kami mengalami kejadian seperti itu," ucap Marjali. (one)
Baca Juga :
Hari Ini, Jalanan Jakarta Jadi 'Surga' Pengendara
Kecepatan pengendara di atas 60 km/jam.
VIVA.co.id
9 Desember 2015
Baca Juga :
