Jasad Korban Penembakan Polisi Disambut Tangis Keluarga
- VIVAnews/Eka Permadi
VIVA.co.id - Jenazah Jufri Pasaribu alias Jamal, korban penembakan oknum polisi di kawasan Sungai Bambu, Jakarta Utara, telah selesai diautopsi di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Sabtu, 4 Juli 2015.
Tiba di rumah duka, jenazah Jamal langsung disambut isak tangis keluarga. Ibu korban yang baru tiba dari Medan juga tak dapat menahan tangisnya. Ibu delapan anak itu tidak menyangka kalau putra kelimanya dari delapan bersaudara itu harus meregang nyawa di tangan polisi yang arogan.
Sejumlah keluarga yang lain juga tak mempu membendung air mata. Mereka berharap polisi pelaku penembakan segera dihukum sesuai dengan perbuatannya.
"Kami minta Polres Jakarta Utara terbuka dengan kasus ini. Sampaikan kepada masyarakat hukuman polisi yang sudah berbuat arogan itu," kata Christmast Pasaribu, adik korban di rumah duka.
Jufri Pasaribu merupakan anggota sebuah organisasi masyarakat. Dia tewas setelah punggungnya ditembak polisi pada Jumat malam. Dia ditembak dari belakang setelah bertengkar dengan seorang warga lain tak jauh dari rumahnya.
Keluarga menyayangkan tindakan polisi tersebut yang langsung menembak pada bagian tubuh yang mematikan tanpa memberikan peringatan atau tembakan untuk melumpuhkan. Apalagi korban hanya warga biasa dan tidak memegang senjata saat terlibat perkelahian.
"Kakak saya itu hanya warga biasa. Dia tidak membawa senjata waktu berkelahi. Kenapa langsung ditembak," kata Christmast lagi.
Belum ada keterangan resmi dari Polres Jakarta Utara mengenai kejadian ini. Menurut informasi, oknum polisi yang melakukan penembakan sudah diperiksa Divisi Propram dan sejumlah saksi juga sudah dimintai keterangan.
(mus)