13 Bus TransJakarta Operator Lorena Dikandangkan

Jumat, 3 Juli 2015 - 12:10 WIB
Oleh :
Kebakaran bus dan halte TransJakarta
Kebakaran bus dan halte TransJakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id / Arfi
Photo Mini 1
VIVA.co.id
- Bus TransJakarta di Halte Salemba. Tak mau kejadian berulang, manajemen menjatuhkan sanksi terhadap operator bus yang melayani rute koridor 5 tersebut. 13 bus gandeng di Koridor 5 yang dioperasikan PT Eka Sari Lorena, dihentikan operasinya.


Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Antonius Kosasih memerintahkan, operator Eka Sari Lorena untuk melakukan audit total terhadap kelengkapan peralatan dan kondisi teknis bus sebelum ke-13 bus itu kembali diizinkan melayani rute Kampung Melayu-Ancol.


"Keselamatan penumpang adalah hal yang paling utama bagi kami," ujar Kosasih saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Jum'at, 3 Juli 2015.
Baca Juga :
Pool Bus Transjakarta Terbakar, Polisi Tunggu Hasil Lab


Baca Juga :
Kebakaran di Pool Bus TransJakarta Mulai Diselidiki
Kosasih mengatakan tak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tadi pagi. Api, kata dia, juga bisa cepat dipadamkan dengan menggunakan alat pemadam yang berada di halte.

Baca Juga :
Ini Kronologi Kebakaran Pul Bus TransJakarta

"Semua personil kami sudah terlatih untuk melakukan tindakan serta mengevakuasi penumpang," ujar Kosasih.


Meski demikian, Kosasih mengatakan tindakan penghentian operasi terhadap ke-13 bus yang dioperasikan Eka Sari Lorena tetap perlu dilakukan. Hal ini karena setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan ternyata Alat Pemadam Api Ringan (APAR) tidak tersimpan di tempat seharusnya. Kosasih mengatakan hal ini merupakan bukti dari buruknya tindakan quality control yang dilakukan Eka Sari Lorena terhadap busnya. Ke-13 bus itu sendiri, diketahui baru kembali dari tindakan rekondisi yang dilakukan di salah satu usaha karoseri di Bogor.


"Kejadian ini memberi kami alasan untuk melakukan audit kepada seluruh operator kami," ujar Kosasih.

Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Meski demikian, Kosasih mengatakan tindakan penghentian operasi terhadap ke-13 bus yang dioperasikan Eka Sari Lorena tetap perlu dilakukan. Hal ini karena setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan ternyata Alat Pemadam Api Ringan (APAR) tidak tersimpan di tempat seharusnya. Kosasih mengatakan hal ini merupakan bukti dari buruknya tindakan quality control yang dilakukan Eka Sari Lorena terhadap busnya. Ke-13 bus itu sendiri, diketahui baru kembali dari tindakan rekondisi yang dilakukan di salah satu usaha karoseri di Bogor.
Halaman Selanjutnya