Ahok Minta Peserta PRJ Senayan Tak Tuntut Wagub Gatot
Selasa, 23 Juni 2015 - 18:53 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/ M Agung Rajasa
VIVA.co.id
- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta pedagang gelaran Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) Senayan tidak menuntut pertanggungjawaban Wakil Gubernur (wagub) DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat atas kerugian yang mereka derita. Karena gelaran, yang diklaim termasuk ke dalam rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun Jakarta ke-488, itu dilakukan pihak swasta.
"Pak Djarot mana bisa disalahin," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 23 Juni 2015.
Siang tadi, sekitar 20 peserta PRJ Senayan mendatangi Balai Kota DKI dan menuntut dipertemukan dengan Djarot untuk meminta pertanggungjawaban mantan Wali Kota Blitar itu atas kerugian yang mereka derita, karena mengikuti PRJ Senayan yang pelaksanaannya berantakan.
Baca Juga :
Ahok Akan Ubah Toilet Monas Seperti di Mal
"Pak Djarot mana bisa disalahin," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 23 Juni 2015.
Siang tadi, sekitar 20 peserta PRJ Senayan mendatangi Balai Kota DKI dan menuntut dipertemukan dengan Djarot untuk meminta pertanggungjawaban mantan Wali Kota Blitar itu atas kerugian yang mereka derita, karena mengikuti PRJ Senayan yang pelaksanaannya berantakan.
Para pedagang menganggap Djarot bertanggung jawab, karena secara pribadi membuat surat yang menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI mendukung gelaran itu.
Ahok mengatakan, para pedagang seharusnya melaporkan Pradana Grasindo Convex yang diketahui sebagai event organizer (EO) penyelenggara acara itu ke kepolisian.
Ahok membela Djarot dengan mengatakan wakilnya itu telah tertipu karena menganggap acara tersebut bisa membantu para pedagang kaki lima (PKL) berjualan secara resmi di Jakarta. "Pak Djarot cuma berpikir dia mau bantu rakyat kecil," ujar Ahok.
PRJ Senayan diselenggarakan di Parkir Timur Senayan dari tanggal 30 Mei 2015 hingga 5 Juni 2015. Penyelenggaraan PRJ Senayan diketahui bermasalah setelah puluhan peserta melakukan aksi protes, pada Minggu malam, 31 Mei 2015.
Para peserta memprotes panitia acara atas ketidaksamaan dan tingginya biaya penyewaan kios, yang kemudian ternyata tidak sebanding dengan fasilitas yang mereka dapat.
Pada Senin siang, tanggal 1 Juni 2015, lokasi penyelenggaraan acara tergenang banjir, yang kemudian menyebabkan pihak penyelenggara terpaksa memutus sambungan listrik, karena khawatir instalasi listrik tergenang. Hal ini menyebabkan kerugian kepada para peserta yang telah membayar.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Para pedagang menganggap Djarot bertanggung jawab, karena secara pribadi membuat surat yang menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI mendukung gelaran itu.