Ahok: Proyek TransJakarta dari Awal Sudah Dipermainkan

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Imbas Demo 4 November, TransJakarta Perpendek Rute
- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mencurigai pembangunan proyek moda transportasi TransJakarta busway, sejak awal, telah dilakukan dengan banyak permainan.

Final Piala Bhayangkara, TransJakarta Siapkan 60 Bus Gandeng

Ahok, sapaan akrab Basuki, mencontohkan penentuan spesifikasi sasis bus yang hanya boleh menggunakan rancangan tertentu. Rancangan tersebut tak lazim digunakan sehingga hanya beberapa produsen bus saja yang bisa menyediakannya.
Halte TransJakarta Dukuh Atas Arah Blok M Ditutup Sementara


"Alasannya bus TransJakarta harus tinggi katanya, supaya enggak kena banjir," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 23 Juni 2015.

Hasilnya, hanya produsen-produsen bus asal Tiongkok yang bisa memenangkan tender karena memang hanya produsen-produsen itu pulalah yang bisa memenuhi spesifikasi teknis bus yang dipersyaratkan.


Adapun produsen-produsen bus kelas dunia, tidak bisa memenangkan tender karena bus-bus mereka tidak memenuhi ketentuan teknis yang dipersyaratkan Pemprov DKI.


Hal ini pulalah yang menyebabkan armada TransJakarta yang pengadaannya dilakukan sebelum tahun 2015 lebih banyak diisi oleh merek-merek Tiongkok seperti Zhongtong, Huanghai, hingga Ankai.


Maka dari itulah, Ahok mengatakan, mulai tahun 2015, ia mengalihkan pengelolaan moda transportasi itu yang sebelumnya dilakukan oleh Unit Pengelola (UP) TransJakarta yang berada di bawah birokrasi Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI, ke PT. Transportasi Jakarta yang sepenuhnya merupakan sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).


Cara ini selain dilakukan untuk membuat pengelolaan moda transportasi TransJakarta lebih profesional, juga agar pengadaan bus untuk menambah armada TransJakarta bisa dilakukan melalui mekanisme pembelian secara elektronik melalui sistem e-catalogue yang dimiliki oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Hasilnya, pengadaan bus TransJakarta tak lagi dimonopoli perusahaan yang telah menjadi rekanan Pemprov DKI.


PT. Transportasi Jakarta bisa melakukan pembelian bus yang diproduksi oleh produsen-produsen bus kelas dunia yang telah memasukkan produknya ke katalog elektronik yang dikelola oleh pemerintah. Hal ini telah dilakukan saat PT. Transportasi Jakarta melakukan pembelian 51 unit bus gandeng bermerk Scania yang 20 unit di antaranya telah dilaunching di Lapangan Monas pada Senin, 22 Juni 2015.


"Sekarang begitu kita ubah, kita beli bus di e-catalogue, semua produsen bus berani memasukkan lagi bus mereka," ujar Ahok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya