Ungkap Pembunuhan Akseyna, Polisi Bentuk Satgas Khusus
- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id - Polda Metro Jaya membentuk Satuan Petugas Khusus (Satgasus) untuk membongkar dugaan pembunuhan terhadap mahasiswa UI, Akseyna Ahad Dori (18), yang ditemukan tewas tenggelam di Danau Kenanga di kampus UI.
"Guna mengungkap kasus pembunuhan ini, saya membentuk Satuan Petugas Khusus yang terdiri dari Reskrim Polres Metro Depok dan Reskrimum Polda Metro Jaya," ujar Direktur Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes (Pol), Krishna Murti, Kamis, 4 Juni 2015.
Pembentukan satgas khusus ini bertujuan untuk mengungkap siapa pembunuh mahasiswa jurusan Biologi tersebut. Sejumlah fakta baru diungkap polisi dan ada dugaan Akseyna adalah korban pembunuhan. Satgas ini juga akan berkoordinasi dengan beberapa pihak termasuk dari kampus.
"Sekarang kita sedang mencari siapa pelakunya, makanya dibuat satgasus ini," ujar Krishna.
Ditambahkan Krishna, penyidik berkomitmen mengungkap kasus ini dengan seterang-terangnya. Penyidik akan mengurai dari awal kejadian dan mengumpulkan alat bukti baru terkait kasus pembunuhan ini.
"Dilakukan juga olah TKP dan semua ini untuk mencari pelakunya karena Akseyna bukan bunuh diri," kata Krishna.
Kematian Mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI) memang jadi misteri sampai kini. Ada sejumlah kejanggalan yang membuat polisi belum bisa menentukan apakah Akseyna mati dibunuh atau bunuh diri.Â
Salah satu kejanggalannya adalah ditemukannya surat wasiat oleh rekan Akseyna sebelum jenazah Akseyna teridentifikasi. Dan kini ternyata hasil analisa grafolog Deborah Dewi, surat wasiat itu dibuat oleh dua orang, dan tanda tangannya bukan milik Akseyna.
Deborah Dewi menyebut bahwa surat wasiat Akseyna dibuat oleh dua orang, yakni Akseyna dan seorang lagi mencoba meniru tulisan dan tanda tangan Akseyna.Â