Polisi: Akseyna Tak Sadarkan Diri, Lalu Diseret ke Danau

Analisa tulisan tangan Akseyna di surat wasiatnya pada 14 April 2015.
Sumber :
  • Handwriting Analyst @deborahdewi
VIVA.co.id
Setahun Tewasnya Akseyna, Polisi Diminta Kerja Ekstra
- Fakta baru terkait kematian Akseyna Ahad Dori (18), mahasiswa UI yang tewas di Danau Kenanga UI mulai terungkap. Direktur Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Krishna Murti memastikan Akseyna tewas bukan karena bunuh diri.

"Dari hasil penyelidikan, Akseyna tak sadarkan diri saat diterjunkan ke Danau Kenanga Universitas Indonesia, penyidik juga yakin Akseyna diseret ke danau itu," ujar Krishna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis 4 Juni 2015.

Terungkap, Pria Ini Sering Datang ke Kamar Akseyna

Menurut Krishna, hasil analisis tersebut berpegang dari hasil penyelidikan bahwa bagian ujung belakang sepatu Akseyna rusak. "Kami duga kerusakan di ujung belakang sepatunya itu akibat dia (Akseyna) diseret dalam kondisi tak sadarkan diri," ujar Krishna. 

Kemudian kedua, lanjut Krishna, dari hasil forensik, ada luka-luka di bibir, telinga, dan kepala. Diduga luka-luka itu adalah akibat hantaman benda tumpul.

Temukan Bukti Baru, Polisi Siap Bongkar Kasus Akseyna

Krishna juga menjelaskan, sangat mungkin pembunuhnya memilih membuang Akseyna di danau pada Rabu 25 Mei 2015, hari dimana Akseyna diduga tenggelam. Saat kejadian, malam itu turun hujan dan danau yang biasa ramai para pemancing menjadi sepi.

Selain itu, Krishna menambahkan, berdasarkan logika, agak aneh apabila Akseyna memilih bunuh diri di danau sekitar kampus. 

"Danau itu tingginya hanya segini (Krishna menunjuk samping telinga-red).  Apabila dia mau bunuh diri, lebih baik menenggelamkan diri di laut yang dalam," kata Krishna.

Maka dari itu, Krishna yakin yang menenggelamkan Akseyna di danau adalah pelaku perbuatan pidana atau pembunuhan.

"Sekarang kita sedang mencari siapa pelakunya," kata Krishna.

Kematian Mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI) memang jadi misteri sampai kini. Ada sejumlah kejanggalan yang membuat polisi belum bisa menentukan apakah Akseyna mati dibunuh atau bunuh diri. 

Salah satu kejanggalannya adalah ditemukannya surat wasiat oleh rekan Akseyna sebelum jenazah Akseyna teridentifikasi. Kini ternyata hasil analisa Grafolog Deborah Dewi, surat wasiat itu dibuat oleh dua orang, dan tanda tangannya bukan milik Akseyna.

Grafolog Deborah Dewi menyebut bahwa surat wasiat Akseyna dibuat oleh dua orang, yakni Akseyna dan seorang lagi mencoba meniru tulisan dan tanda tangan Akseyna. 

Akseyna ditemukan tewas di danau Kenanga UI pada Kamis, 26 Maret 2015. Dia ditemukan mengambang dalam posisi memakai tas berisi batu pemberat seberat 14 kilogram dan tak dikenali identitasnya. Identitas Akseyna sendiri baru diketahui pada Senin, 30 Maret 2015.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya