Diminta Mundur, Ahok Justru Minta Lulung Masuk Penjara
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Disarankan untuk mengundurkan diri karena akan dilengserkan melalui hak menyatakan pendapat (HMP), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama justru menyarankan Wakil Ketua DPRD DKI Abraham 'Lulung' Lunggana untuk menyerahkan diri ke Polisi.
"Kenapa lu enggak mengurungkan diri saja ke penjara," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 4 Juni 2015.
Pernyataan Ahok ini, membalas pernyataan Lulung yang menyarankan agar Ahok sebaiknya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Gubernur daripada dinonaktifkan oleh DPRD.
Dengan menyerahkan diri ke polisi, Ahok mengatakan, maka Lulung tak perlu repot untuk bolak-balik memenuhi panggilan Bareskrim Mabes Polri untuk diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi perangkat UPS yang menggunakan APBD DKI Tahun 2014.
Para penyidik Bareskrim, kata Ahok, juga tidak akan dipersulit lagi untuk terus mencari beragam barang bukti guna membuktikan keberadaan penggelembungan dana dalam pengajuan anggaran pengadaan UPS sebesar Rp330 miliar di APBD tahun lalu itu.
"Daripada capek dicurigain terus, lebih baik kamu mengurungkan diri kamu sendiri," ujar Ahok.
Masih berkaitan dengan kasus UPS, Lulung minta Ahok mundur karena banyak anak buahnya yang terbukti melakukan korupsi dalam kasus pengadaan perangkat UPS.
Karena itu, kata Lulung, Ahok harusnya malu dan menunjukkan sikap kesatrianya dengan mengundurkan diri. Sebagai Gubernur, kata Lulung, Ahok sebenarnya adalah orang yang paling bertanggungjawab saat ada anak buahnya tersangkut kasus korupsi.
Terkait pelaksanaan HMP sendiri, Lulung menyatakan bahwa fraksinya, PPP, mendukung penuh dilaksanakannya hak DPRD untuk memberhentikan atau memberi peringatan keras kepada Ahok.
Hanya saja Lulung mengaku belum bisa menebak hasil akhir dari pelaksanaan hak itu. Karena seperti diketahui, meski lazimnya sikap fraksi seragam dan menyesuaikan dengan arahan DPP partainya, HMP tetaplah hak individu masing-masing anggota DPRD.
"Tunggu saja dinamikanya. Hal seperti itu selalu terjadi di dewan," ujar Lulung. (ase)