187 Sampel Diperiksa, Belum Ada Beras Plastik di Jaksel

Ilustasi harga sejumlah beras yang ada di pedagang pasar.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan bersama Kepolisian Sektor Kebayoran Lama melakukan inspeksi mendadak di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa siang, 26 Mei 2015.

Ingat Heboh Beras Plastik, Ini Update Kasusnya

Sidak yang dipimpin Walikota Jakarta Selatan, Syamsuddin Noor, dilakukan untuk mengetahui apakah ada peredaran beras plastik di wilayahnya. Di pasar dengan bangunan tiga lantai‎, tim sidak dibagi menjadi dua regu. Satuan Satpol PP dan petugas kepolisian melakukan sidak di toko-toko beras yang berjualan di pasar milik PD Pasar Jaya itu.

"Kita harus uji laboratorium dulu. Lalu akan disidik oleh pihak kepolisian," kata Syamsuddin di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa, 26 Mei 2015.

Keamanan Pangan Jadi PR Besar Pemerintah

Kalau memang beras-beras itu mengandung plastik maka akan ditelusuri pendistribusinya. Hasil laboratorium itu akan turun sekitar satu minggu. Sebab itu, pihaknya terus melakukan pengawasan bukan hanya di pasar, melainkan toko-toko di pinggir jalan. "Kalau terbukti mengandung plastik maka akan ditelusuri jalur distribusinya," ujarnya.

Syamsuddin mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada saat membeli beras yang dijual di pasaran. Meski belum ada laporan peredaran beras plastik di wilayah Jakarta Selatan. "Kita harapkan masyarakat waspada. Kalau ada indikasi segera laporkan kepada kami atau aparat lainnya. Biar dilakukan penyelidikan," ujarnya menambahkan.

Menteri Rini Heran Hasil Test Beras Succofindo Berbeda

Wali Kota juga berbincang-bincang dengan pedagang beras di lantai 2 Pasar Kebayoran Lama, Acho (57), pedagang yang sudah berjualan sejak tahun 1976 itu memastikan dia tidak pernah menjual beras dengan berbahan plastik. "‎Gila saja, mau matiin orang dengan jual beras plastik," katanya.

Dia mengaku selama isu beredarnya beras plastik di media massa, penjualannya menjadi menurun hingga lebih dari 30 persen. Saat ini, omzet penjualan tidak lebih dari Rp10 juta. Padahal, sebelumnya selalu di atas Rp15 juta. "Dengan sidak ini ‎saya justru senang. Di toko saya apakah bener-bener ada atau ngga beras plastik. Sampai sekarang ‎saya belum pernah lihat bentuknya‎ seperti apa," katanya.

Kepala Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Selatan, Sri Hartati menambahkan, saat ini sudah menguji 187 sampel beras di seluruh wilayah Jakarta Selatan. Hal ini untuk meminimalisir peredaran beras plastik itu. Namun belum ditemukan adanya tanda-tanda beras dari plastik.

Isu dugaan beras plastik sempat beredar di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Namun, setelah di cek, peredaran beras itu tidak ada. Ini berdasarkan uji laboratorium yang dilakukan BPOM.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya