Hina PKL, Ahok Dikepung Demonstran
- Fajar GM
VIVA.co.id - Ratusan pedagang kaki lima (PKL) mengepung Balai Kota DKI Jakarta. Unjuk rasa itu dipicu penghinaan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat membuka kawasan relokasi PKL Lenggang Jakarta pada Jum'at, 22 Mei 2015.
Saat itu Ahok, sempat menyebutkan bahwa sebelumnya para PKL di Monas, seringkali menjual sirup yang dibuat dari air comberan. "Enak saja, ini penghinaan. Membuat sirup dari air comberan itu merupakan perbuatan yang tidak beradab. Kotor. Menjijikan!," ujar Ketua Umum DPP Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Ali Makhsun dalam orasinya, Selasa, 26 Mei 2015.
Ali menyatakan, Ahok asal tuduh kepada para PKL Monas. Ia menuntut Ahok mencabut pernyataannya. Selain itu, ia juga memprotes tindakan aparat Satpol PP DKI Jakarta yang menurut dia sering melakukan tindakan penertiban kepada para PKL Monas dengan semena-mena. Para PKL, kata dia, seharusnya dilindungi keberadaannya karena merupakan ujung tombak dari konsep ekonomi kerakyatan.
"Kita menuntut kita semua ini ditata, bukan digusur-gusur. Tindakan Pemerintah Provinsi DKI ini tidak ada bedanya dengan tindakan Belanda yang menjajah Indonesia 350 tahun yang lalu," ujar Ali menambahkan.
PKL menuntut agar Pemprov DKI menjadikan Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2012 Tentang Koordinasi Penataan dan Pemberdayaan Kaki Lima sebagai dasar hukum untuk melakukan penataan PKL. Bahkan bila diperlukan, Pemprov DKI dan DPRD DKI seharusnya membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang Penataan PKL dengan berdasar kepada Perpres tersebut.
Ia menyatakan, para PKL menolak dengan keras tindakan Pemprov DKI yang selama ini selalu melakukan tindakan penertiban dengan berdasarkan Perda DKI Nomor 8 Tahun 2007 Tentang Ketertiban Umum. "Kami ini PKL, bukan warga yang tidak tertib. Kami taat asas dan cinta damai. Kami katakan Tidak pada tindakan penggusuran!"
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, para PKL tiba di depan Balai Kota DKI di Jalan Medan Merdeka Selatan pada pukul 12.30 WIB. Hingga pukul 13.30 WIB, para PKL masih berunjuk rasa. Mereka sevara bergantian menyampaikan orasi. Mereka juga membawa spanduk dengan beragam tulisan seperti 'PKL Monas Tolak Kehadiran Rekso Group', 'PKL Cabut Mandat Ahok', 'Penggusuran PKL Melawan Hukum', 'Ahok Kepala Preman Kongsi Asing/Aseng, Lawan!', hingga 'Usut Tuntas Penganiayaan Satpam Monas Kepada PKL Budi', dan 'Pecat Rini Kepala Pengelola Monas dan Joko Kepala Dinas KUMKM DKI Jakarta'.
(mus)