2 Warga Tangerang Tewas Kena Flu Burung, Pemda Investigasi
Sabtu, 28 Maret 2015 - 17:57 WIB
Sumber :
- Reuters
VIVA.co.id
- Pemerintah Provinsi Banten bereaksi mengantisipasi merebaknya kembali penyebaran virus H5N1 (flu burung) di Kota Tangerang. Diketahui, sejauh ini sudah ada dua warga Tangerang yang meninggal dunia karena kasus tersebut.
Dua warga itu terdiri dari bapak dan anak, Toni Sugianto dan Al Ihsan yang tinggal di Perumahan Puri Permata, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.
Sekretaris Daerah Provinsi Banten Kurdi Matin, menyatakan pihaknya telah memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan untuk menerjunkan tim ke lapangan guna melakukan langkah-langkah antisipasi guna manangkal penyebaran virus.
Baca Juga :
Kementan Korsel Deteksi Flu Burung pada Bebek
Dua warga itu terdiri dari bapak dan anak, Toni Sugianto dan Al Ihsan yang tinggal di Perumahan Puri Permata, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.
Sekretaris Daerah Provinsi Banten Kurdi Matin, menyatakan pihaknya telah memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan untuk menerjunkan tim ke lapangan guna melakukan langkah-langkah antisipasi guna manangkal penyebaran virus.
"Saat ini pemerintah melalui Dinkes dan Distanak, bersama Kemenkes dan Dinkes Kota Tangerang sudah menerjunkan tim untuk memantau langsung faktor risiko yang terjadi, baik di rumah sakit awal korban dirawat dan di lingkungan atau tempat tinggal korban,” ujar Kurdi.
Ditambahkannya, kedua korban saat dirawat di rumah sakit dicurigai
suspect
flu burung sehingga dilakukan pemeriksaan darah. Kurdi meminta masyarakat tidak resah. Sebab saat ini, pihaknya bersama instansi terkait sedang melakukan investigasi di lokasi-lokasi yang disinggahi korban, seperti lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekitar, hingga rumah sakit.
“Saya telah menginstruksikan petugas untuk siaga. Supaya ketika ada kejadian lainnya petugas bisa langsung mengambil tindakan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Provinsi Banten, Sigit Wardjojo, langsung menerjunkan tim ke Kota Tangerang untuk melakukan langkah antisipasi.
"Kita begitu mendapatkan informasi tersebut langsung menerjunkan tim dua orang dari Dinkes Provinsi untuk bersama dengan tim dari Kemenkes dan Dinkes Kota Tangerang Untuk memastikan apa yang menjadi penyebab kematian korban. Selain itu mengumpulkan data-data di lapangan, terutama pencegahan penularan virus ini,” ucapnya.
Menurut Sigit, petugas medis juga sudah memberikan vaksin tamiflu terhadap orang-orang yang melakukan kontak dengan korban, dan sudah membagikan masker kepada keluarga, tetangga dan masyarakat yang berada di lingkungan tempat tinggal korban.
Terkait dengan vaksin, Sigit menyebutkan sampai saat ini stoknya masih mencukupi, jumlahnya mencapai 10 ribu. Dengan jumlah sebanyak itu, dia yakin Banten tidak akan kekurangan vaksin.
“Masyarakat juga kami imbau untuk menjaga lingkungannya masing-masing dengan melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), terutama yang memelihara hewan unggas,” ujar dia.
29 Meninggal
Selama tahun 2005-2012 tercatat kasus flu burung/virus H5N1 yang terjadi di Banten sebanyak 32 kasus dengan korban yang meninggal dunia 29 orang.
“Sementara tahun 2013-2014 tidak terjadi kasus dan tahun ini kembali terjadi, kami berharap kasus di Tangerang ini tidak sampai merebak,” tambahnya.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Saat ini pemerintah melalui Dinkes dan Distanak, bersama Kemenkes dan Dinkes Kota Tangerang sudah menerjunkan tim untuk memantau langsung faktor risiko yang terjadi, baik di rumah sakit awal korban dirawat dan di lingkungan atau tempat tinggal korban,” ujar Kurdi.