Pelukan Terakhir Juragan Beras Sebelum Tewas di Tangan Begal
- iStock
VIVA.co.id - Tewasnya Mamat Surahmat, korban aksi pembegalan yang terjadi di Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu malam, 21 Maret 2015 meninggalkan luka yang mendalam bagi keluarga.
Tak terkecuali Sukria Ramdhani, adik ipar korban. Sukria mengungkapkan, banyak hal-hal yang tidak biasa dilakukan korban pada malam sebelum kejadian.
Dia menuturkan, tak seperti biasanya korban terus memeluk dan menciumi anak bungsunya terus menerus.
"Kalau Minggu kemarin saya ketemu dengan dia sih tak ada firasat apa-apa almarhum pas malam sebelum kejadian itu. Dia terlihat tak seperti biasanya. Dia memeluk anaknya, mencium anaknya bahkan sampai tidurpun terus memeluk anak bungsunya," kata Sukria saat ditemui VIVA.co.id di rumah korban, Senin 23 Maret 2015.
Sukria menuturkan, selama ini juragan beras Pasar Ciracas itu memang terbiasa pulang pergi ke toko berasnya tanpa ditemani siapapun meski setiap hari ia membawa uang dalam jumlah ratusan juta.
"Dia bawa uang sendirian. Dia tak mau ke bank karena ribet katanya," kata Sukria.
Ia dirampok kawanan begal yang diduga berjumlah empat orang dengan menggunakan dua sepeda motor.
Korban dirampok dalam perjalanan pulang usai menutup toko sembako di Pasar Ciracas. Ia tewas sekitar pukul 18.30 WIB, Sabtu 21 Maret 2015.
Jasad Mamat kini sudah dikebumikan keluarganya di taman pemakaman umum Pondok Rangon, Jakarta Timur.
Anwar Sadat - Jakarta Timur
Â
Â