Kastil Batavia, Dahulu Benteng VOC Kini Jadi Pangkalan Truk

Sisa Kastil Batavia, benteng VOC yang hancur karena tidak dirawat.
Sumber :
  • Dody Handoko

VIVA.co.id - Batavia, nama yang muncul setelah Jayakarta dikuasai VOC. Pemukiman baru kemudian dibangun. Selain membangun kota, VOC juga membangun benteng untuk mengganti benteng lama guna menampung semua aktivitas dan kegiatan dagang VOC.

Menelusuri Makna Kebaya, Lebih dari Sekadar Busana Adat

Dibangun dengan megah, benteng baru itu diberi nama Kastil Batavia. Luasnya sekitar sembilan kali dari benteng lama. Ada empat bangun bastion yang diberi nama Diamont, Robijin, Saphier dan Parel.

Tapi kini, Kastil Batavia tinggal sejarah. Ceritanya secara perlahan juga mulai hilang. Kastil itu hancur. Jadi kandang ayam dan kebun pisang. Hanya tersisa satu bangunan yang agak besar. Sementara bangunan lain yang jauh lebih besar hilang tak berbekas.

Menurut sejarah, di muka kastil yang berada di Jalan Tongkol, di kawasan Kota Tua Jakarta ini, dahulunya terdapat sebuah lapangan yang disebut Kastelplein.

Tapi kini, kastil itu menjadi pangkalan truk dan menjadi kawasan kumuh. Di kawasan itu muncul bangunan  yang tumpang tindih. Orang sulit masuk ke kawasan itu karena di pagar tembok keliling.

Dapat Nomor Urut 82, Chandra Sebut Kode Alam Presiden ke-8 RI Dukung Nomor 2

Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI pernah mengadakan penelitian arkeologi untuk membuktikan sisa-sisa dan fondasi di sekitar Kastil Batavia. Penelitian selama 10 hari menemukan sisa-sisa batas lama bagian dari kastil sesuai ukuran dan bentuk aslinya. Juga ditemukan pecahan-pecahan keramik China dan Eropa dari berbagai periode.

Sisa Kastil Batavia, benteng VOC yang kini jadi pangkalan truk.

Quick Count Sementara Pilgub Jakarta: Pramono-Rano Unggul Jauh dari RK-Suswono dan Dharma-Kun

Sisa Kastil Batavia, benteng VOC yang kini jadi pangkalan truk. Foto: VIVA.co.id/ Dody Handoko.

Alwi Shahab, penulis sejarah betawi menuliskan bahwa tiga abad lalu, Kali Opak di depan Kafe Galangan Kapal Batavia di Jalan Tongkol (dekat Museum Bahari), dua kali lebih lebar dari sekarang.

Lokasi Kastil Batavia ketika itu dikelilingi parit-parit. Di sisi timur terdapat kali Besar. Sisi utara dan barat adalah kali Opak.

Sedangkan sisi selatan kali, di sekitar kastil, sudah diuruk. Letaknya diperkirakan sejajar dengan rel kereta api Jakarta Kota. Keberadaan kastil dikelingi sungai atau parit untuk pertahanan.

Jalan Tongkol di Pasar Ikan, sejak dulu merupakan jalan yang menghubungkan bagian utara dan selatan kastil Batavia. Di keempat sudutnya terdapat empat bastion. Bastion ini ditempatkan gardu penjaga dengan meriam-meriamnya.
 
Nama bastion yang masih tersisa adalah Kota Inten. Letaknya di depan Hotel Omni Batavia yang kini jadi terminal angkutan Jakarta Kota. Tembok-tembok di atas bastion-bastion disebut courtine atau gordijn.

Di tengah-tengah gordijn selatan dibuat pintu laandpoort (pintu gerbang darat) dan disebelah utara waterpoort (pintu gerbang laut). Di sebelah kastil kemudian dibuat grachten atau parit atau sungai buatan sesuai dengan suasana kota Belanda, terutama Amsterdam.

Dengan makin pesatnya pembangunan kota Batavia, kastil seluas 600 X 800 meter itu hanya menjadi bagian kecil dari Kota. Karena dikelilingi benteng, Batavia dikenal sebagai ‘kota berbenteng’.

Baca juga:

Laporan: Dody Handoko

Cagub dan Cawagub Jateng Ahmad Luthfi-Taj Yasin

Hitung Cepat Indikator dan LSI Denny JA Pilkada Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin 58 Persen

Pasangan cagub-cawagub Pilkada Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin, unggul jauh berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat lembaga survei Indikator dan LSI Denny JA.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024