Ahok: Tiang Pancang Monorel Tanda Kebodohan Pemprov DKI
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan, hingga saat ini masih belum memiliki rencana yang jelas terkait 90 tiang pancang monorel yang dibiarkan tidak terselesaikan di sepanjang Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, dan Jalan Asia Afrika, Senayan.
Ahok, sapaan akrab Basuki menyebutkan, kelanjutan proyek monorel dilakukan setelah kontrak kerja sama antara Pemprov DKI dan PT Jakarta Monorail diputus pekan ini, maka tiang-tiang itu akan dibiarkan apa adanya untuk menjadi pengingat terhadap kesalahan yang pernah dilakukan oleh Pemprov DKI dalam melakukan pembangunan di ibu kota.
"Tiang pancang itu jadi monumen sejarah saja lah, untuk pengingat bahwa telah terjadi kebodohan yang dilakukan oleh Pemprov DKI karena saking nafsunya ingin punya moda transportasi massal," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 13 Januari 2014.
Kendati demikian, Ahok mengatakan, Pemprov DKI kini tengah mengkaji kemungkinan penggunaan tiang-tiang itu untuk digunakan sebagai sarana komersil oleh perusahaan pembangunnya, PT Adhi Karya.
Ahok sendiri telah bertemu dengan para petinggi perusahaan konstruksi itu di Balai Kota hari ini, selain untuk mendiskusikan nasib tiang-tiang itu, juga untuk menerima pemaparan mengenai usulan moda transportasi massal yang diharapkan sesuai dan selaras dengan RPJMD DKI 2015.
Pria mantan Bupati Belitung Timur itu menyebutkan, jika dikelola dengan baik, maka penggunaan bekas-bekas tiang monorel itu bisa menguntungkan baik bagi Pemprov DKI ataupun PT Adhi Karya. Pasalnya, walaupun dimiliki PT Adhi Karya, tiang-tiang pancang itu dibangun di atas tanah milik Pemprov DKI.
Hanya saja Ahok mengatakan, PT Adhi Karya juga perlu mengantisipasi timbulnya gugatan hukum yang lagi-lagi berpotensi akan dilayangkan oleh PT JM. PT JM, kata Ahok, juga mengklaim kepemilikan tiang-tiang yang dibangun saat PT Adhi Karya masih menjadi anggota konsorsium pembangunan monorel pada tahun 2004 sampai 2007 yang lalu itu.
"Dia (PT Adhi Karya) sudah mau pakai, sudah mau bayar juga (atas penggunaan tanahnya) ke kita. Hanya dia pasti akan ribut-ribut dulu sama PT Jakarta Monorail," kata Ahok.
Baca juga: