Nachrowi Ramli Siap Jadi Pendamping Ahok
Jumat, 19 September 2014 - 07:55 WIB
Sumber :
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Nachrowi Ramli menegaskan kesiapannya mendampingi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Untuk menyejahterakan rakyat dan membangun Jakarta dari awal saya katakan sangat siap mendampingi Pak Ahok," tutur Nachrowi di sela pertemuan ICA Asia and Pacific 11th Regional Assembly di BICC Nusa Dua, Bali, Jumat 19 September 2014.
Kendati begitu, Nachrowi menuturkan, jika mengacu kepada mekanisme, maka partai pengusung yang berhak mengajukan kandidat pendamping Ahok. "Partai pengusung itu ya PDIP dan Gerindra," jelas pria yang akrab disapa Nara itu.
Nantinya, Ahok akan membawa usulan tersebut kepada DPRD DKI Jakarta untuk diputuskan.
Soal isu yang berkembang seputar penggulingan Ahok dari jabatannya, Nara dengan tegas menolaknya. Menurut dia, cara-cara demikian tidak elok untuk menyatakan perbedaan pandangan.
"Penggulingan Pak Ahok kurang baiklah. Ikutilah permainan dan aturan yang berlaku. Jangan mendidik yang tidak baik, karena ada aturan dan koridor tersendiri," ucapnya.
Sebaliknya, Nara justru memuji gaya kepemimpinan mantan Bupati Belitung Timur tersebut. Meski mengakui gaya Ahok sering meledak-ledak, Nara menyebut gaya kepemimpinan Ahok mencerminkan pengelolaan pemerintahan yang transparan.
"Pak Ahok memang dalam memimpin gayanya meledak-ledak dan semangatnya tinggi. Itulah aslinya Pak Ahok karena taste-nya memang seperti itu. Yang jelas leadership-nya jalan dan sangat mengharamkan korupsi," puji Nara.
Sebagaimana diketahui, dalam Pilkada DKI 2012, Nachrowi yang menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Fauzi Bowo kalah suara dibandingkan kandidat Jokowi yang berpasangan dengan Ahok. Bahkan, dalam Pilkada DKI itu hubungan Ahok dengan Nachrowi pernah memanas dan saling sindir saat acara debat kandidat. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Soal isu yang berkembang seputar penggulingan Ahok dari jabatannya, Nara dengan tegas menolaknya. Menurut dia, cara-cara demikian tidak elok untuk menyatakan perbedaan pandangan.
