Tanpa Pengacara, Sidang Pembunuhan Ade Sara Tetap Digelar

Ayah Ade Sara
Sumber :
  • VIVAnews/Rohimat Nurbaya
VIVAnews
Borussia Monchengladbach, Klub Baru Kevin Diks Punya Rekam Jejak Juara Bundesliga
- Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menggelar sidang perdana pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto, Selasa 19 Agustus 2014. Dalam persidangan kedua terdakwa yakni Ahmad Imam Al-Hafitd dan Assyifah Anggraini tidak didampingi pengacaranya.

Kondisi Penegakan Hukum era Prabowo Dinilai Baik, Menurut Indikator Politik

Meski tanpa pengacara, pesidangan pembunuhan Ade Sara tetap dilanjutkan dengan angenda pembacaan dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Tinggi Jakarta.
Inalillahi, Penjual Siomay Racing yang Viral di TikTok Meninggal Dunia


Pada persidangan itu, Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Hapsoro, sempat menanyakan kepada kedua terdakwa terkait ketidakhadiran pengacara yang telah ditunjuknya.


"Anda sudah menerima surat untuk menjalani sidang hari ini" kata Hapsoro dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa 19 Agustus 2014.


Kedua terdakwa yang biasa disapa Hafitd dan Syifa itu tampak tertunduk. Keduanya terlihat menunduk saat ditanya oleh Ketua Majelis Hakim. Hafitd pun mengatakan bahwa dia dan Syifa telah menunjuk pengacara. Tapi pengacaranya pada hari ini tidak bisa hadir. "Kami sudah ada pengacara," ujar Hafitd singkat.


Hapsoro pun meminta kepada kedua terdakwa untuk dapat menghadirnya kuasa hukum pada sidang selanjutnya. Karena menurut Hapsoro, hukuman di atas sembilan tahun harus didampingi oleh pengacara. "Kalau tidak ada, biar nanti ditunjuk sama pengadilan," kata Hapsoro.


Meski tidak didampingi kuasa hukum, Hapsoro tetap menginstruksikan kepada JPU untuk tetap membacakan dakwaan yang telah dibuat.


Seperti diberitakan sebelumnya, Ade Sara ditemukan tewas di dalam Tol Bintara kilometer 41, Bekasi Barat, Jawa Barat. Ade Sara dieksekusi di dalam mobil Kia Visto bernomor polisi B 8328 milik Hafitd dengan cara disetrum dan disumpal mulutnya dengan tisu dan koran.


Hasil visum menunjukkan Ade Sara tewas dengan wajah membiru dan ditemukan sisa kertas koran di dalam tenggorokannya.


Hasil olah TKP polisi mengungkap, penganiayaan terhadap Ade Sara terjadi di dalam mobil di sepanjang perjalanan dari wilayah Jakarta Selatan sampai Jakarta Timur.


Usai mendapat penganiayaan itu, Sara tidak sadarkan diri. Pelaku belum puas. Sampai akhirnya, Syifa menyumpal mulut Sara dengan kertas koran. Sara pun meregang nyawa.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya