Hewan di Ragunan Akan Punya "Hari Libur"
Selasa, 12 November 2013 - 20:16 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVANews -
Pemerintah DKI Jakarta tengah merencanakan "hari libur" bagi hewan-hewan di Kebun Binatang Ragunan. Hari libur ini penting, selain mengistirahatkan hewan, juga untuk memulihkan fungsi konservasi kebun binatang.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama yang ditemui di Balaikota, Selasa 12 November 2013. Dia mengatakan, malam ini akan bertemu para pengurus Ragunan membahas masalah ini.
Ahok sapaan Basuki mengatakan penutupan ini penting untuk menjaga hewan agar tetap sehat. "Memang sebaiknya ada penutupan Ragunan minimal sehari dalam seminggu. Di luar negeri juga gitu kan. Ada waktu kebun binatang ditutup buat pemulihan," kata Ahok.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama yang ditemui di Balaikota, Selasa 12 November 2013. Dia mengatakan, malam ini akan bertemu para pengurus Ragunan membahas masalah ini.
Baca Juga :
Pede Pramono-Rano Bisa Menang Pilgub Jakarta, Bos Relawan Jaya Center: Keduanya akan Amanah
Ahok sapaan Basuki mengatakan penutupan ini penting untuk menjaga hewan agar tetap sehat. "Memang sebaiknya ada penutupan Ragunan minimal sehari dalam seminggu. Di luar negeri juga gitu kan. Ada waktu kebun binatang ditutup buat pemulihan," kata Ahok.
Dia mengatakan, malam ini akan membahas teknis penutupan. "Kita lihat hari apa kebun binatang tutup. Berapa hari dalam sebulan. Yang pasti bukan pada hari libur. Kita lihat hasil pertemuan nanti," ujarnya.
Dewan Pengawas Taman Margasatwa Ragunan (TMR) sendiri telah mendapatkan masukan mengenai penutupan ini. Dewan juga telah mendapat mandat dari Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo untuk mengembalikan fungsi kebun binatang yang selama ini terlupakan, yaitu konservasi hewan.
“Mandat yang kami terima dari Gubernur DKI Jakarta berkenaan dengan pengawasan TMR adalah tetap mengedepankan fungsi utama TMR sebagai lembaga konservasi,” Ketua Dewan Pengawas Taman Margasatwa Ragunan, Hashim Djojohadikusumo.
Hashim mengakui masih banyak kekurangan untuk mengejar standar internasinal kebun binatang. Kekurangan itu di antaranya kualitas dan kwantitas dokter hewan dan perawat satwa, strategi manajemen perawatan, membuat habitat sehat untuk satwa.
”Saya sadar, ada berbagai aturan birokratif dan prosedur yang harus dipenuhi tapi untuk sebuah hasil maksimal dan dalam waktu yang singkat, kita pun perlu inovatif membuat terobosan yang bijak,” ujarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia mengatakan, malam ini akan membahas teknis penutupan. "Kita lihat hari apa kebun binatang tutup. Berapa hari dalam sebulan. Yang pasti bukan pada hari libur. Kita lihat hasil pertemuan nanti," ujarnya.