Buruh Ancam Tutup Bandara dan Pelabuhan
Kamis, 31 Oktober 2013 - 19:17 WIB
Sumber :
- Antara/ Rosa Panggabean
VIVAnews
- Ada sekitar dua juta buruh berunjuk rasa mengikuti aksi mogok nasional yang berlangsung serentak di seluruh Indonesia
Sebelumnya dalam rangka aksi mogok nasional, ribuan buruh memblokir akses Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan. Kalau tuntutan para buruh tak ditanggapi, buruh yang berdemo di Kawasan Industri Pulogadung (KIP) pun akan melakukan hal yang sama.
"Kami akan tutup pelabuhan dan bandara untuk lakukan perlawanan bila tuntutan tak didengar," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, di sela-sela aksi unjuk rasa di KIP, Jakarta Timur, Kamis 31 Oktober 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Sebelumnya dalam rangka aksi mogok nasional, ribuan buruh memblokir akses Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan. Kalau tuntutan para buruh tak ditanggapi, buruh yang berdemo di Kawasan Industri Pulogadung (KIP) pun akan melakukan hal yang sama.
"Kami akan tutup pelabuhan dan bandara untuk lakukan perlawanan bila tuntutan tak didengar," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, di sela-sela aksi unjuk rasa di KIP, Jakarta Timur, Kamis 31 Oktober 2013.
Bukan hanya itu, mereka juga mengancam akan menggelar aksi serupa pada Jumat 1 November 2013, apabila tuntutan mereka tak dipenuhi pemerintah. Mereka juga mengancam akan menggerakan permogokan umum, apabila mogok nasional ini tak didengar.
Dalam aksi demo ini, mereka bukan hanya menuntut kenaikan upah minimum nasional sebesar 50 persen, dan menjadi Rp3,7 juta untuk Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta.
Namun juga menuntut penghapusan sistem
outsourcing
khususnya di BUMN, meminta pemerintah untuk mengesahkan UU PRT yang menjadi pintu masuk kejahatan
trafficking
, serta menuntut dicabutnya UU Ormas yang berpotensi mengebiri kebebasan berserikat. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Bukan hanya itu, mereka juga mengancam akan menggelar aksi serupa pada Jumat 1 November 2013, apabila tuntutan mereka tak dipenuhi pemerintah. Mereka juga mengancam akan menggerakan permogokan umum, apabila mogok nasional ini tak didengar.
