Jadi Tersangka, Rekanan Pengadaan CCTV Monas Kecewa
Sabtu, 26 Oktober 2013 - 07:35 WIB
Sumber :
- perljam.net
VIVAnews - Kasus dugaan korupsi kamera pemantau (CCTV) di Suku Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan (Kominfomas) Jakarta Pusat turut menyeret Direktur PT Harapan Mulya Karya berinisial DS. Perusahaan tersebut merupakan pemenang tender proyek pengadaan CCTV di Kawasan Monumen Nasional
Baca Juga :
Setoran Dividen BUMN Sudah Capai Target 100 Persen, Ini 10 Perusahaan Penyumbang Terbesar
DS mengaku sangat kecewa dengan penetapannya sebagai tersangka. "Memang, saya benar dua kali diperiksa, kemudian langsung ditetapkan jadi tersangka," kata DS di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat 25 Oktober 2013.
Menurut dia, semua penjelasan Kepala Suku Dinas Kominfomas Jakarta Pusat, Ridha Bahtiar, yang menyebutkan CCTV yang dipasang di Monas tidak berfungsi itu tidak benar. Menurut dia, semua hasil pekerjaannya berfungsi normal.
Bahkan, dia menjelaskan, setelah proyek CCTV selesai pada akhir Desember 2010, perusahaannya melakukan pengawasan serta memberikan pengarahan bagaimana cara mengoperasikan CCTV tersebut.
"Kalau tidak percaya, lihat saja di kantor Wali Kota Jakarta Pusat, semuanya berfungsi baik. Itu maksud Ridha tidak berfungsi bukan CCTV-nya rusak, tapi tidak difungsikan oleh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)," katanya.
DS menilai, penetapannya menjadi tersangka tidak tepat, karena dia hanya orang luar yang mengikuti proses tender. Kemudian mengerjakan proyek tersebut sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.
"Kalau tiba-tiba saya dikatakan sebagai tersangka itu kurang tepat. Saya ini orang luar. Saya kan ikut tender," katanya. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kalau tidak percaya, lihat saja di kantor Wali Kota Jakarta Pusat, semuanya berfungsi baik. Itu maksud Ridha tidak berfungsi bukan CCTV-nya rusak, tapi tidak difungsikan oleh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)," katanya.