Pembagian Daging Kurban di Istiqlal Ricuh, Satu Warga Meninggal Dunia
Rabu, 16 Oktober 2013 - 09:59 WIB
Sumber :
- Antara/Yudhi Mahatma
VIVAnews
- Pembagian daging hewan kurban di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu 16 Oktober 2013 dini hari berlangsung ricuh. Para warga saling berdesakan sehingga mengakibatkan beberapa orang di antaranya tak sadarkan diri.
"Dari 3.128 wanita yang menerima hewan kurban, sembilan diantaranya pingsan karena kelelahan. Wanita yang mengantre di bagian belakang mendesak atau mendorong wanita lain di bagian depan," kata Kapolsek Sawah Besar, Komisaris Pol. Shinto Silitonga saat dihubungi
VIVAnews .
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Dari 3.128 wanita yang menerima hewan kurban, sembilan diantaranya pingsan karena kelelahan. Wanita yang mengantre di bagian belakang mendesak atau mendorong wanita lain di bagian depan," kata Kapolsek Sawah Besar, Komisaris Pol. Shinto Silitonga saat dihubungi
Baca Juga :
Brand Skincare Nagita Slavina Dinyatakan Sebagai Produk Lokal Berstandar Internasional oleh Zulhas
Mereka yang pingsan, kata Shinto dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Namun tak ada yang menjalani rawat inap. "Tidak ada yang mengalami kondisi serius," kata Shinto.
Shinto menambahkan, bukan hanya pingsan, satu warga bernama Sukiyo (74) meninggal dunia di lokasi antrean pembagian daging. Namun Shinto membantah jika meninggalnya Sukiyo akibat ikut berdesakan mengambil daging kurban.
"Dari pintu gerbang, titik pengambilan hewan kurban berjarak 250 meter. Namun saat berjalan sekitar 30 meter, dia sudah jatuh. Saat diperiksa wajahnya membiru dan tidak ada nadi," jelasnya.
Mengetahui kondisinya sudah tak bernyawa, pihak kepolisian membawa korban ke RSCM. Kemungkinan korban saat ini sudah dibawa ke rumah duka.
Berdasarkan informasi dari anggota keluarga, Shinto mengatakan bahwa tiga hari lalu tekanan darah Sukiyo di atas 100. Dia memiliki riwayat penyakit, stroke. (sj)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Mereka yang pingsan, kata Shinto dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Namun tak ada yang menjalani rawat inap. "Tidak ada yang mengalami kondisi serius," kata Shinto.
