E-Ticketing Kacau Balau, Antrean Penumpang KRL Mengular
Senin, 3 Juni 2013 - 09:29 WIB
Sumber :
- ANTARA/Andhika Wahyu
VIVAnews
– Antrean panjang terjadi di Stasiun Bogor dan Bojong Gede, Senin pagi 3 Juni 2013, karena penerapan tilet elektronik atau e-ticketing
oleh PT Kereta Api Indonesia yang belum sepenuhnya siap. Selain sebagian penumpang belum mengerti tata cara menggunakan
e-ticketing
, tak semua
gate out
berfungsi sebagaimana mestinya.
Kondisi ini diperparah dengan membeludaknya penumpang KRL pada Senin yang merupakan hari pertama kerja. Petugas stasiun yang memandu penumpang pun tak bisa berbuat banyak menghadapi antrean penumpang, mulai dari loket pembayaran karcis hingga gate out yang menjadi tempat taping e-ticketing.
Oktavia, salah satu penumpang KRL, menyatakan, tiket elektronik miliknya tidak bisa masuk ke gate out di stasiun tujuan akhir tempat dia turun. Namun, petugas tiket bukannya membantu, malah menyalahkan dia dengan menuduhnya tidak melakukan taping di gate in stasiun pemberangkatan.
Antrean panjang di Stasiun Bojong Gede bahkan membuat para penumpang naik pitam dan memaki-maki petugas loket tiket, karena mereka belum juga bisa masuk meskipun sudah 30 menit mengantre. Padahal, penumpang KRL yang mayoritas pekerja di Jabodetabek ini mengejar waktu menuju ke kantor.
Para penumpang KRL di Stasiun Bogor pun sama kesalnya, karena mereka tak tahu pintu masuk stasiun diubah. Setelah harus berputar mencari pintu masuk, mereka masih harus menghadapi antrean panjang di loket tiket dan mesin gate in.
Ayu, salah seorang penumpang, menyatakan, sesungguhnya dia setuju saja dengan program e-ticketing, asal petugas stasiun dan PT KAI betul-betul siap dengan penerapan sistem yang diklaim bakal jadi era baru KRL Jabodetabek itu.
Sesungguhnya, kata Celia, penumpang lain, sistem e-ticketing ini sangat praktis, karena penumpang tinggal menempelkan kartu ke mesin gate in dan gate out. “Lebih praktis dibanding pakai karcis. Itu kalau semua sarana sudah siap,” kata dia.
Kepala Stasiun Bogor, Iwan, mengatakan, pihaknya menyediakan 30 ribu kartu e-ticketing per harinya sejak kemarin, hari pertama penerapan e-ticketing, hingga hari ini. (art)
Baca Juga :
Marc Marquez yang Sukses Usir Hantu
Kondisi ini diperparah dengan membeludaknya penumpang KRL pada Senin yang merupakan hari pertama kerja. Petugas stasiun yang memandu penumpang pun tak bisa berbuat banyak menghadapi antrean penumpang, mulai dari loket pembayaran karcis hingga gate out yang menjadi tempat taping e-ticketing.
Oktavia, salah satu penumpang KRL, menyatakan, tiket elektronik miliknya tidak bisa masuk ke gate out di stasiun tujuan akhir tempat dia turun. Namun, petugas tiket bukannya membantu, malah menyalahkan dia dengan menuduhnya tidak melakukan taping di gate in stasiun pemberangkatan.
Antrean panjang di Stasiun Bojong Gede bahkan membuat para penumpang naik pitam dan memaki-maki petugas loket tiket, karena mereka belum juga bisa masuk meskipun sudah 30 menit mengantre. Padahal, penumpang KRL yang mayoritas pekerja di Jabodetabek ini mengejar waktu menuju ke kantor.
Para penumpang KRL di Stasiun Bogor pun sama kesalnya, karena mereka tak tahu pintu masuk stasiun diubah. Setelah harus berputar mencari pintu masuk, mereka masih harus menghadapi antrean panjang di loket tiket dan mesin gate in.
Ayu, salah seorang penumpang, menyatakan, sesungguhnya dia setuju saja dengan program e-ticketing, asal petugas stasiun dan PT KAI betul-betul siap dengan penerapan sistem yang diklaim bakal jadi era baru KRL Jabodetabek itu.
Sesungguhnya, kata Celia, penumpang lain, sistem e-ticketing ini sangat praktis, karena penumpang tinggal menempelkan kartu ke mesin gate in dan gate out. “Lebih praktis dibanding pakai karcis. Itu kalau semua sarana sudah siap,” kata dia.
Kepala Stasiun Bogor, Iwan, mengatakan, pihaknya menyediakan 30 ribu kartu e-ticketing per harinya sejak kemarin, hari pertama penerapan e-ticketing, hingga hari ini. (art)
Baca Juga :
Analisis Pakar soal Faktor Keunggulan Andra-Dimyati dari Airin-Ade di Pilkada Banten
Peran tokoh dan ulama jadi faktor utama lumbung suara pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah di wilayah Tangerang Raya dan memimpin perolehan suara di Pilkada Banten.
VIVA.co.id
28 November 2024
Baca Juga :