Keluarga Bayi Upik Laporkan Rumah Sakit ke Polisi
- newsanchormom.blogspot.com
VIVAnews - Keluarga bayi Upik mengaku akan melaporkan rumah sakit Kartini di Cipulir, Jakarta Selatan, kepada Polisi. Keluarga menilai rumah sakit lalai karena memvonis bayi mereka telah meninggal padahal setelah dibawa ke rumah bayi tersebut masih bernafas.
Bayi pasangan suami-isteri, Lazuari, 32 tahun dan Maryani, 27 tahun divonis meninggal pada pukul 14.25 WIB, Rabu, 20 Februari 2013.
Menurut kuasa hukum keluarga korban, Ramdan Alamsyah kejadian ini merupakan tindakan mal praktik dari Rumah Sakit Kartini. "Kami akan melaporkan hal ini ke polres atau polda besok, karena ini mal paraktek yang terbuka dan nyata," ujar Ramdan saat ditemui di RS Tarakan, Kamis, 21 Februari 2013
Selain itu Ramadan menuduh bahwa pihak rumah sakit sama sekali tidak melakukan tindakan medis pasca kelahiran bayi tersebut selain langsung memvonis bahwa bayi itu sudah meninggal.
"Janin tersebut tidak pernah diberi pernafasan setelah dilahirkan. Waktu sesudah lahir dipotong tali puser saja lalu dinyatakan meninggal pada pukul 14.25 WIB. Itu merupakan vonis pertama setelah dikeluarkannya surat," kata Ramdan
Menurut Direktur Utama Rumah Sakit Kartini, Elmira Suksmawati, meninggalnya bayi tersebut bukan karena semata-mata kesalahan rumah sakit. Kata dia, riwayat kehamilan ibu bayi tersebut tidak bagus
"Ini merupakan kehamilan kedua. Ibu Maryani mempunyai riwayat kehamilan kurang bagus. Tahun 2012 lalu Ibu Maryani pernah melahirkan dengan berat yang sama 500 gram juga dan usia kehamilan 24 minggu juga," kata Elmira.
Selain itu, Elmira juga menyebutkan pada saat datang ke poli kandungan kemarin, Rabu 20 Februari 2013, ibu yang belum dikaruniai anak itu, kondisi kehamilannya juga kurang bagus
"Pasien datang ke poli kandungan dengan keluhan mengalami keputihan diperiksa ternyata hamil dengan usia kandungan 24 minggu. Karena kehamilan yang baru 24 minggu dan telah sakit perut ada kemungkinan gangguan di bagian serviks," ujar Elmira.
Dia menuturkan dengan kondisi janin yang baru 24 minggu tersebut kemungkinan hidup bayi tersebut sangat kecil karena bayi dengan usia kandungan semuda itu organ-organ yang terbentuk belum cukup sempurna dan beratnya juga hanya 500 gram dengan kondisi bayi masih biru.
"Bayi dengan umur 24 minggu kemungkinan hidupnya kecil sekali. Setelah diberikan resusitasi tidak ada respons dan pukul 14.30 WIB dinyatakan meninggal dunia karena tidak ada denyut jantung," lanjut Elmira. (ren)