Banjir, Ratusan Ribu Ekor Ayam Tak Masuk Jakarta
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Banjir yang mengepung DKI Jakarta selama beberapa hari terakhir berimbas pada penurunan jumlah pengiriman pasokan ayam potong dari Jawa Barat untuk kebutuhan masyarakat di Ibukota.
Ketua Persatuan Pedagang Ayam (PPA) Jawa Barat , Yoyo Sutarya, mengatakan bahwa diperkirakan peternak ayam Jawa Barat mengalami kerugian miliaran akibat banjir Jakarta.
Yoyo menjelaskan, pada hari biasa komunitasnya rata-rata bisa memasok hingga 100 ribu ekor ayam siap potong ke Jakarta. "Artinya selama empat hari ini sudah 400 ribu ekor ayam yang terhambat dan tidak bisa dijual ke Jakarta,” ujar Yoyo pada wartawan, Senin 21 Januari 2013.
Jika dirata-rata setiap ekor ayam berbobot 1 kilogram, dengan harga daging rata rata per kilo Rp25 ribu, maka kerugian peternak Jawa Barat per hari Rp2,5 miliar. Akibatnya, para peternak yang kebanyakan berasal dari Periangan Timur seperti wilayah Ciamis, Tasik, dan Garut harus mengeluarkan uang lebih untuk memberi makan ayam yang tidak bisa dijual ke Jakarta.
Selain itu, beban produksi peternak juga semakin bertambaha dimana biyaya pakan menjadi membengkak karena ayam tidak bisa dijual. “Tiap harinya satu ekor ayam diberi makan dengan pengeluaran Rp6 ribu. Maka, jika dirata-ratakan para peternak Jawa barat menanggung keerugian hingga Rp600 juta perharinya untuk menutupi biaya pakan,” jelasnya.
Jika dilihat dengan lama banjir Jakarta yang sudah mencapai empat hari kerugian petani akibat naiknya suplai pakan ternak mencapai Rp2,4 Miliar. Ini beban kerugian seluruh peternak unggas Jawa barat yang rutin menyuplai ayam potong ke Jakarta.
Kondisi ini memperburuk posisi peternak karena berdampak pada harga. “Dengan turunnya permintaan maka secara otomatis harga ayam dipasar pun ikut turun. Sekarang harga turun menjadi Rp28 ribu dari yang asalnya Rp30ribu di pengecer. Untuk harga di kandang berkisar di Rp25 ribu,” pungkasnya.