Monorel Bukan Transportasi Handal untuk Jakarta?

Foto Anggodo di antara jeruji fondasi monorel di depan kantor KPK
Sumber :
  • Antara/ Fanny Octavianus

VIVAnews - Monorel memang memiliki daya angkut yang lebih kecil dibanding Mass Rapid Transit (MRT) yang saat ini masih dalam tahap evaluasi Pemprov DKI Jakarta. Karena itu, monorel tidak bisa dijadikan tulang punggung transportasi yang handal di Jakarta.

Dengan daya angkutan dan kecepatan yang sangat terbatas, monorel hanya menjadi alternatif angkutan. Model transportasi jenis monorel harus memudahkan mobilitas masyarakat atau dikembangkan untuk wisata. Seperti di wilayah Kuningan, Senayan, Sudirman dan Tanah Abang.

"Monorel cuma bisa jadi alternatif, dari kontor ke mal atau dari apartemen ke mal. Dibanding harus naik kendaraan pribadi dan harus membayar tarif parkir yang mahal," kata pengamat perkotaan, Yayat Supriatna, kepada VIVAnews, Kamis, 1 November 2012.

Menurut Yayat, meski dipatok dengan harga mahal agar beban subsidinya tidak tinggi, warga Jakarta tidak akan terlalu mempermasalahkannya. Karena saat ini yang menjadi persoalan bukan tarif, tapi kemacetan. Misalnya saja, meski ongkos kereta naik, tapi masyarakat tetap naik kereta.

"Orang sudah khawatir dengan macet. Ongkos naik ojek bisa untuk naik monorel. Kalau naik monorel, membuat kelas sosial masyarakat meningkat. Naik monorel tentu berbeda dengan naik busway."

Karena itu, agar tidak menanggung beban subsidi yang sangat besar karena daya angkutan monorel yang sidikit, pengelola monorel harus diberi ruang untuk mengelola bisnis lain yang ada di sekitar monorel.

"Seperti iklan di tiang pancang monorel dan mengelola stasiun. Bentuk subsidinya bukan APBD, tetapi dalam bentuk pola usaha. Kemudahan dan kerjasama dalam bidang property dan periklanan," kata Yayat.

Terpopuler: Siswa Protes Dapat Potongan Lengkuas di Menu MBG, Pertunjukan Kolosal Meriahkan Perayaan Imlek

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, sudah menggelar pertemuan bersama Dinas Perhubungan DKI, PT Adhi Karya, PT Lembaga Elektronika Nasional, PT Industri Kereta Api dan PT Telkom, untuk membahas mengenai megaproyek transportasi massal. Diharapkan, dalam tiga tahun ke depan sudah ada monorel sampai dengan tiga jalur.

Bagi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, persoalan monorel dan tidak perlu menjadi rumit.

Pengakuan Shin Tae-yong soal Tawaran Melatih Usai Dipecat PSSI
Ilustrasi/Pistol polisi

Heboh Aksi Koboi Prada SA di Kemang, Kapendam Siliwangi: Kami atas Nama Pimpinan Mohon Maaf

Oknum Prajurit TNI AD dari Kodam Siliwangi acungkan pistol dan menembakkan ke udara di kawasan Kemang.

img_title
VIVA.co.id
20 Januari 2025