BNN Akui Sulit Tembus Kampung Ambon
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengaku sempat mengalami kesulitan memberantas narkoba di wilayah Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat. Sebab warga di sana tertutup terhadap orang luar.
"Dulu Kampung Ambon tidak bisa dimasuki, sangat sulit sekali, karena masyarakat di sana antipati dengan proses penegakan hukum," kata Kepala BNN, Gories Mere di Jakarta, 1 Maret 2012.
Warga Kampung Ambon tergolong masyarakat yang tertutup dan cenderung sulit menerima orang dari luar. "Protektif terhadap orang-orang mereka sendiri. Sedangkan mereka yang bukan dari kampung itu tentu akan dicurigai," ucap dia.
Gories mengatakan untuk memberantas narkoba di wilayah Kampung Ambon akan sia-sia bila ditempuh dengan operasi yang mengerahkan banyak pasukan.
"Saya pernah kerahkan pasukan 3.000-5.000 personel untuk menggerebek, tapi apakah efektif, faktanya sampai sekarang masih ada saja peredaran gelap narkoba," ujarnya.
Mantan Wakil Kepala Bareskrim itu menilai cara-cara yang digunakan haruslah mengedepankan persuasif. "Agar dapat masuk ke sana kami akhirnya menggaet LSM-LSM dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan dan kegiatan pemberdayaan masyarakat," kata Gories.
Namun, terangnya, langkah-langkah persuasif saja tidak dapat memutus jaringan narkoba di sana. "Pencegahan dengan sosialisasi kami lakukan, begitu juga dengan rehabilitasi, penyelidikan dan penyidikan lewat berbagai instansi," ucap dia.
Pasca penyerangan di rumah duka Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat 23 Februari 2012 lalu, polisi melakukan inspeksi mendadak di Kampung Ambon. Hal tersebut guna mencari orang-orang yang diduga terlibat dalam penyerangan yang mengakibatkan dua orang tewas, dan empat lainnya luka.
Puluhan massa yang dikerahkan tersangka Edward Tupessy alias Edo diketahui berasal dari Kampung Ambon. "Kalau dikatakan sidak setiap hari yah mungkin-mungkin saja," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto.
Menurut dia setelah dilakukan pemeriksaan terhadap para pelaku, penyidik menilai perlu dilakukan pemantauan. "Bahkan kalau perlu mengamankan kembali Kampung Ambon," ucapnya. (umi)