Kenapa Alvin Nekat Terjun dari Mal Pluit
VIVAnews - Tjen Alvin, pemuda berusia 22 tahun yang mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai tujuh Imperium Mall Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, jurusan Public Relation, Universitas Bunda Mulia (UBM), Pademangan, Jakarta Utara.
Alvin yang tinggal di Jalan Camar Permai, Pantai Indah Kapuk, Kapuk Muara, Jakarta Utara, tergolong mahasiswa pintar. Karena itu, kampus tempatnya menuntut ilmu kaget mendengar berita kematian Alvin.
Direktur Pemasaran dan Pengembangan UBM, Danny Johannes menuturkan, Alvin saat ini sudah semester VII, dengan indeks prestasi (IP) mencapai 3,17. "Alvin merupakan salah satu mahasiswa yang tergolong pintar," kata Danny, Kamis, 29 September 2011.
Sebelum bunuh diri, Alvin sudah dalam proses mengajukan skripsi.
Ketika ditanya apakah ada perubahan perilaku Alvin sebelum kejadian itu, Danny mengaku tidak mengenal dekat dengan Alvin. Meski demikian, Alvin dikenal sebagai mahasiswa yang baik dan tidak pernah mengalami masalah akademis.
Â
Sementara itu, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Penjaringan, Ajun Komisaris Haris Supriyono kembali memastikan kematian Alvin akibat bunuh diri. Dari identifikasi, ditemukan bekas tapak sepatu Alvin di dinding pembatas lantai tujuh gedung parkir dan bekas telapak tangan di dinding pembatas lain.
"Jika dilihat dari bekas injakan sepatu dan telapak tangan, kami menduga Alvin bunuh diri. Petugas kemanan sedang diperiksa untuk menyelidiki penyebab kematiannya," kata Haris.
Kata Haris, sampai saat ini orangtua Alvin belum bisa diminta keterangan karena masih syok. Sementara keluarga korban meminta agar jenazah Alvin tidak diotopsi.
Dengan demikian, polisi belum memperoleh titik terang motif di balik perbuatan nekat Alvin itu. Dari keterangan sementara keluarga Alvin, tidak ada perilaku yang mencurigakan dari Alvin.
Selama ini keluarga mengenal Alvin sebagai anak bungsu dari dua bersaudara yang baik. Sebelum kejadian, korban tidak mengeluh. Juga tidak mengirim pesan atau surat kepada orangtua.
Sementara menurut Ari, teman kampusnya, Alvin dikenal sebagai mahasiswa yang tertutup. Alvin juga jarang ngobrol apalagi curhat. Terutama mengenai masalah pribadi.
"Sekitar dua minggu terakhir alvin tidak masuk kuliah. Bahkan, temannya yang paling dekat juga tidak bisa menghubunginya," kata Ari.
Adi, teman Alvin lainnya mengatakan, sebelum kejadian, Alvin mengirin pesan kepada seorang teman. Dalam SMS itu, Alvin mengaku pusing membuat laporan mata kuliah on job training padahal hari itu sudah habis batas waktunya.Â
Pada mata kuliah on job training itu, Alvin diharuskan melakukan magang di sebuah media. "Padahal, setahu saya dia belum magang di media manapun," terangnya. Laporan: Arnes Ritonga | Jakarta Utara (adi)