Pengalihan Rute Bus di Koridor IX Ditolak

Terminal Kampung Rambutan Sepi Pemudik
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Dinas Perhubungan DKI Jakarta  menolak usulan penambahan trayek oleh perusahaan otobus (PO) Mayasari Bhakti dan Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD) terkait penghapusan trayek di sepanjang koridor IX bus Transjakarta rute Pinang Ranti-Pluit.

Kepala Disnas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono menilai hal tersebut hanya menimbulkan kesemrawutan baru terhadap transportasi ibukota. "Kami tak menyetujui pengajuan trayek baru. Makin kusut nanti," katanya.

Menurutnya, lebih baik kedua pemilik trayek itu memberdayakan armada mereka yang terkena pengalihan ke trayek yang sudah ada, terutama ke trayek yang masih kekurangan armada.

Dengan begitu, sambung Udar, waktu tunggu angkutan umum juga akan lebih baik. Jika sebelumnya waktu tunggu angkutan 30 menit menjadi lebih cepat karena armada bertambah dan penumpang tidak perlu lagi berdesak-desakan di dalam angkutan umum. "Para sopir tidak akan kehilangan pekerjaan," tegas dia.

Dia mengatakan, keputusan pengalihan sembilan trayek bus kota yang bersinggungan dengan bus Transjakarta sudah tepat. Apalagi kebijakan ini untuk meningkatkan trasportasi di Jakarta ke arah yang lebih baik. "Bus yang trayeknya dihapus dialihkan untuk angkutan pengumpan (feeder), angkutan malam, atau dijadikan AKAP (antarkota antarprovinsi)," ujarnya.

Sementara itu, pihak PPD masih berharap Pemprov DKI mengeluarkan izin trayek baru. Dengan penghapusan trayek PPD akan menderita rugi Rp 75 juta per hari. "Itu belum termasuk biaya lain yang harus kami tutup," kata Humas PPD, Pande Putu Yasa.

Hal serupa akan dialami PO Mayasari Bakti. Menurut Kepala Personalia Mayasari Bakti, Ajang Sodikin, ratusan sopir dan kondektur terancam kehilangan pekerjaanya. Sebab, tak semua sopir bus Mayasari dapat dialihkan ke bus Transjakarta karena tingkat pendidikan tak memenuhi syarat.

"Sopir di Mayasari Bhakti hanya 10 persen yang lulusan SMA. Sisanya 25 persen lulusan SMP, dan 65 persen lulusan SD," ungkapnya.

Bebas dari Penjara, Lina Mukherjee Ngaku Bakal Lebih Hati-hati Membuat Konten