Mulai Hari Ini, Hindari Jalan Casablanca
- Dokumen Dinas PU DKI
VIVAnews - Mulai, Rabu, 12 Januari 2011, masyarakat diminta untuk menghindari kawasan Casablanca khususnya di Jalan Dr Satrio. Polda Metro Jaya menyarankan untuk menggunakan jalur alternatif untuk menghindari kemacetan akibat proyek pembangunan jalan layang non tol Casablanca.
Koordinator Traffic Managemen Center (TMC) Polda Metro Jaya, Komisaris Indra Jafar mengatakan, warga diharapkan menghindari jalur itu dan menggunakan jalan alternatif. Jalur itu antara lain kawasan Menteng, Rasuna Said, dan Manggarai untuk menuju kawasan Kampung Melayu dan Pondok Bambu.
Untuk menghindari efek macet di Casablanca juga sebaiknya warga yang dari Kampung Melayu menuju ke Cawang, diimbau untuk menggunakan bus Transjakarta atau melalui kawasan jalan MT Haryono.
"Ke depan, imbas pembangunan akan membuat kawasan Casablanca makin macet parah," ujar Indra saat dihubungi VIVAnews.com.
Guna mengatasi kemacetan panjang, sejumlah petugas telah ditempatkan di daerah rawan kemacetan di sepanjang jalur Casablanca. Ini untuk mengantisipi angkutan umum seperti Mikrolet yang menunggu penumpang.
Petugas akan melakukan penjagaan pada setiap putaran di sepanjang jalan untuk melakukan penutupan bila putaran mengakibatkan kemacetan panjang.
"Ada petugas di Mal Ambasador yang akan mengatur warga untuk menyeberang jalan. Warga akan dibuat berkelompok untuk melintas," ujarnya lagi.
Indra kembali mengingatkan agar warga memilih jalur alternatif ketimbang Jalan Casablanca. Sebab potensi kemacetan akan lebih besar saat proyek pemasangan pondasi dilakukan.
Kemarin pagi saja, kendaraan mengular di kawasan Casablanca mencapai 10 kilometer. Kemacetan mengular dari Mega Kuningan hingga berimbas hingga ke kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Situasi macet ini berpengaruh pula ke sejumlah jalan di sekelilingnya, termasuk Jalan HR Rasuna Said, Jalan Mampang Prapatan, Jalan Gatot Subroto, dan jalan-jalan kecil di sekitar Jalan Dr Satrio.
Ada sekitar lima penyebab kemacetan di kawasan tersebut. Pertama, karena volume kendaraan. Kedua, adanya persimpangan, bottle neck, ketiga, ada proyek jalan layang yang mengambil sebagian bahu jalan. Keempat, kurangnya petugas yang ada di lokasi, dan kelima ramainya penyeberangan di Mal Ambassador. (adi)