Dibangun, Monumen Situ Gintung
- AP Photo/Tatan Syuflana
VIVAnews - Tak ada yang menyangka petaka akan datang dini hari itu. Pada pukul 04.30 WIB, Jumat 27 Maret 2009, tanggul Situ Gintung jebol. Air bah mengalir deras menerjang ratusan rumah, puluhan orang tewas.
Untuk mengenang korban dalam musibah itu, pemerintah akan membangun monumen Situ Gintung. Di bawah monumen tersebut akan dipasang prasasti yang mencantumkan nama-nama korban.
Monumen akan dibangun setinggi 10 meter. Bentuknya mirip deburan air (splash) -- melambangkan dahsyatnya air yang tumpah dari Situ Gintung.
Monumen itu rencananya rampung bersamaan dengan difungsikannya Bendungan Situ Gintung pada pertengahan 2011.
"Meski akhir Desember ini pembangunan dapat dirampungkan. Tapi diperkirakan Juni 2011 baru dapat difungsikan menunggu selesainya proses sertifikasi dan pengawasan" ujar Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, Pitoyo Subandrio, Rabu, 22 Desember 2010.
Letak monumen yang berjarak sekitar 50 meter dari bendungan Situ Gintung. Sengaja mengarah ke bendungan yang jebol. Agar masyarakat selalu ingat asal mula terjadinya bencana Situ Gintung. Supaya lebih memperhatikan lingkungan.
Selain melakukan pembangunan bendungan dan monumen, Pitoyo juga menuturkan pihaknya akan merubah wilayah di sekitar bendungan menjadi zona konservasi dan rekreasi bagi masyarakat. Zona konservasi yang berada di bantaran jalur air sepanjang 100 meter ini didesain dengan memperbanyak vegetasi sebagai daerah resapan dan mengurangi elemen keras.
Zona rekreasi yang berupa lahan terbuka berfungsi sebagai area rekreasi keluarga (multifungsi) dilengkapi dengan bangku taman, drinking fountain dan berbagai permainan interaktif.
"Di sepanjang bantaran jalur air pun akan dilengkapi jogging track untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berolahraga" ujar Pitoyo.