Ibukota Pindah, Ribuan Petani Jonggol Resah
- ANTARA/Hanif Burhani
VIVAnews - Rencana pemindahan Ibukota dari Jakarta ke Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, rupanya membuat khawatir petani. Mereka takut lahan garapan terancam hilang untuk pembangunan infrastruktur.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Bogor, Ahmad Royani, mengatakan, bila pemindahan Ibukota terealisasi di Kecamatan Jonggol. Tentunya, akan ada penyempitan lahan pertanian di daerah itu.
Selain lahan pertanian akan digunakan untuk lokasi pembangunan pusat pemerintah maupun gedung pendukung lainya, upaya pembebasan lahan akan menimbulkan masalah baru bagi petani.
"Petani masih khawatir kehilangan lahan pertanian. Kalau, pemindahan Ibukota akan terealisasi," ujarnya Senin 18 September 2010.
Saat ini jumlah petani yang berada di kawasan Jonggol mencapai 13 ribu petani dan di Tanjung Sari mencapai 20 ribu. Mereka tersebar di berbagai daerah dengan luas tanah mencapai 10.600 hektar.
Namun, kata dia, pemindahan ibukota, ke Kecamatan Jonggol juga memiliki dampak positif. Salah satunya, akan memudahkan akses pertanian dan perdagangan. Petani dituntut untuk memanfaatkan tanah walau hanya sedikit
"Kami telah menghimbau kepada petani agar mempergunakan pertanian dengan baik walaupun lahanya hanya satu jengkal," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Bogor, Rachmat Yasin, mengatakan, pembangunan infrastruktur di Kecamatan Jonggol tidak akan menghilangkan lahan pertanian. Karena pusat pemerintahan tidak dibagun di lokasi pertanian.(adi)
Laporan: Ayatullah Humaeni| Bogor