Massa Aksi Tolak Pengesahan RUU TNI Jebol Pagar DPR RI, Polisi Tembakkan Water Cannon

Massa aksi yang menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) masih bertahan di depan gerbang utama Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, hingga Kamis (20/3/2025) malam.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA — Massa aksi yang menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) masih bertahan di depan gerbang utama Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, hingga Kamis malam, 20 Maret 2025. Mereka melakukan berbagai upaya untuk menjebol pagar besi, termasuk menggunakan tali tambang yang ditarik secara bersamaan.

Revisi UU TNI Disahkan Demi Kepentingan Bangsa dan Negara, Kata Komisi I DPR

Pantauan langsung pada pukul 18.45 WIB menunjukkan massa aksi terus menarik pagar besi dengan kekuatan penuh, sementara bagian atas pagar tersebut mulai terlihat bengkok akibat tekanan yang diberikan.

Beberapa demonstran bahkan memanjat pagar besi sembari menarik tali tambang yang terikat kuat pada pagar tersebut. Tak hanya itu, massa juga membongkar pagar beton di sekitar gerbang utama Gedung DPR RI.

Draf RUU KUHAP: Advokat Bisa Dampingi Saksi, Bukan Hanya Tersangka

Aksi Mahasiswa Demo Tolak Pengesahan UU TNI

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Suasana semakin memanas ketika aparat kepolisian mulai mengambil tindakan tegas dengan menyemprotkan water cannon ke arah kerumunan. Aksi penyemprotan itu sempat memaksa massa mundur beberapa langkah, namun mereka kembali merangsek maju dengan semangat yang berkobar. Dari mobil komando, terdengar suara orator lantang membakar semangat para peserta aksi.

Habiburokhman Dorong Pelaku Penembakan 3 Polisi di Way Kanan Dihukum Mati

“Ayo kawan-kawan, satu, dua, tiga, tarik tarik tarik langsung!” seru orator melalui pengeras suara, menginstruksikan massa untuk terus menarik tali tambang dengan serentak.

Situasi di sekitar Gedung DPR RI pun semakin tidak kondusif. Aparat kepolisian tampak bersiaga penuh dengan perlengkapan anti-huru-hara. Sementara itu, arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto dari arah Senayan menuju Slipi terpaksa ditutup total demi alasan keamanan.

Belum ada tanda-tanda massa akan membubarkan diri meski aparat terus melakukan upaya pembubaran secara persuasif dan represif. Aksi ini merupakan puncak dari gelombang protes yang telah berlangsung dalam beberapa hari terakhir, menyusul ketidakpuasan sejumlah kelompok masyarakat terhadap isi RUU TNI yang dinilai kontroversial dan mengancam prinsip-prinsip demokrasi.

Situasi terkini masih terus dipantau, dan aparat kepolisian mengimbau masyarakat untuk menghindari area sekitar Gedung DPR RI guna mengantisipasi risiko kericuhan lebih lanjut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya