Jumlah Lokasi Banjir di Depok Bertambah Jadi 40 Titik, Mayoritas Berada Pinggir Sungai
- VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)
Depok, VIVA – Banjir masih menggenangi sejumlah wilayah di Depok, salah satunya di Tanah Baru Beji. Namun di lokasi tersebut air sudah surut dari hari kemarin. Tercatat ada 40 titik banjir yang terjadi di Depok sejak kemarin. Rata-rata titik banjir berada di sepanjang sungai. Banjir menyebabkan 817 kepala keluarga (KK) terdampak.
“Ya, kita memang masih ada beberapa titik, salah satunya Tanah Baru, tadi kita lihat di Kalimulya sudah surut ya, tetapi memang ada PR yang harus kita selesaikan di Kalimulya, di hilir aliran dari perumahan itu yang harus kita normalisasi,” kata Wali Kota Depok, Supian Suri saat meninjau banjir di Tanah Baru, Beji, Depok, Rabu 5 Maret 2025.
Dari sejumlah titik banjir yang ditinjau, akhirnya Supian mengetahui biang keroknya yaitu pendangkalan saluran. Hal itu menyebabkan air tidak dapat tertampung dan meluap ke jalan.
“Harusnya kalau seandainya lancar ya tidak sampai banjir, tapi karena memang tadi ada beberapa titik sumbatan, tadi ada kolam pancingan yang tadi harus kita normalisasi, mudah-mudahan sih Insya Allah selesai ini saya sudah minta tolong PUPR. Rata-rata iya, pendangkalan dan sampah,” ujarnya.
Wali Kota Depok Supian Suri tinjau lokasi banjir
- VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)
Dari 40 titik banjir yang ada, pihaknya sudah meminta dinas terkait untuk saling berkordinasi. Termasuk salah satunya meminta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok untuk melebur dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Terkait dengan penanganan juga sudah kita minta ini salah satu upaya kita Damkar harus memecah diri dengan BNPB karena biar antisipasi kalau ada bencana lebih cepat penanganan,” tukasnya.
Dia meminta kerja sama semua pihak termasuk masyarakat dalam mencegah terjadinya banjir. Salah satu yang terpenting adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan karena banjir yang terjadi kemarin juga disebabkan tumpukan sampah di saluran air.
“Sebetulnya kita tahu semuanya ya apa yang harus kita lakukan. Pertama, tadi buang sampah jangan, kita jangan berkontribusi buang sampah sembarangan, ini juga menjadi budaya yang tidak gampang. Yang kedua, rutinitas kita lingkungan kita, gotong royong makanya nanti saya minta para Lurah rutin nih, saluran-saluran jangan sadarnya giliran sudah banjir, baru sibuk-sibuk,” ungkapnya.
“Tapi kalau rutin sebulan sekali, benerin saluran-saluran kita, lingkungan kita, drainase kita, rasanya juga harusnya tidak separah dengan kondisi kalau kita tidak melakukan apa apa. Jadi balik lagi ke kesadaran masyarakat, lingkungan juga digerakkan,” tegasnya.
Banjir landa Pondok Cina, Depok, Jawa Barat
- VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)
Dia mengingatkan pentingnya juga fungsi resapan air sehingga dapat menampung dan tidak meluap. Pembuatan sumur resapan sudah dilakukan hanya saja perlu digaungkan kembali untuk menimbulkan kesadaran masyarakat.
“Kita sama-sama juga harus resapan menjadi penting. Ya, ini kan juga upaya yang sudah kita lakukan selama ini, ya. Tapi memang harus intensif terus, harus berjalan terus, konsisten, tidak sekali-kali doang, besok sudah lupa lagi,” ujarnya.
“Ini memang harus kita, semua lah, kita, saya sebagai pemerintah, dukungan dari Pak Dandim, dukungan dari teman-teman Polres, dukungan juga lingkungan, Pak RT, Pak RW, sehingga kita sama-sama mencintai kota kita, kita sama-sama jaga kota kita, mudah-mudahan kita tidak harus mengalami kondisi-kondisi ini,” pungkasnya.
