Aksi Indonesia Gelap Memanas di Jakarta: Massa Lempar Molotov, Polisi Dihujani Petasan
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA - Demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap berujung ricuh di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, pada Jumat, 21 Februari 2025 malam. Ribuan massa yang awalnya menggelar aksi damai mulai terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian yang berjaga di lokasi.
Situasi mulai memanas ketika sejumlah demonstran melempar botol ke arah barisan polisi. Tak hanya itu, beberapa peserta aksi juga menyalakan kembang api di tengah kerumunan, sebelum akhirnya melontarkan bom molotov ke arah petugas.
Di tengah eskalasi situasi, mobil komando aksi terlihat mundur dari barisan, menandakan sebagian massa mulai membubarkan diri. Namun, masih ada kelompok yang bertahan dan semakin agresif. Mereka membakar ban di sekitar lokasi, menambah ketegangan di lapangan.
Situasi mulai memanas ketika sejumlah demonstran melempar botol ke arah barisan polisi.
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Sejumlah demonstran juga melempar petasan dan bom molotov ke arah barikade polisi, memicu kepanikan di antara peserta aksi maupun aparat yang berjaga. Meski demikian, kepolisian terus berupaya meredam situasi dengan memberikan imbauan agar massa tidak terpancing emosi dan menghindari tindakan provokatif.
Di sisi lain, petugas kepolisian yang berada di lokasi juga mendapatkan instruksi untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh tindakan demonstran. Hingga berita ini diturunkan, aparat keamanan masih berusaha mengendalikan situasi guna mencegah eskalasi lebih lanjut.
Setidaknya, tiga pembatas jalan berbahan plastik berwarna oranye dibakar oleh peserta aksi. Selain itu, spanduk plastik yang sejak awal mereka bawa juga turut dibakar, menciptakan kepulan asap yang menyelimuti area demonstrasi.
Tak hanya itu, massa juga terlihat menyalakan api dengan menggunakan korek dan cat semprot (pilox), lalu mengarahkannya ke barisan polisi yang berjaga di sekitar lokasi. Aksi tersebut semakin memperburuk keadaan, seiring dengan lemparan botol dan bom molotov yang terus dilakukan oleh kelompok demonstran.
Di tengah ketegangan yang semakin meningkat, aparat kepolisian berulang kali memberikan imbauan agar massa mundur dan menghentikan aksi pelemparan. Selain itu, mereka juga meminta agar pembatas jalan yang ada di lokasi tidak dibakar.
"Kepada massa aksi, diminta untuk tidak membakar water barrier. Ini merupakan fasilitas untuk mengatur lalu lintas dan menjaga keselamatan pengguna jalan,” ujar salah satu petugas kepolisian melalui pengeras suara.
Namun, peringatan itu tidak dihiraukan oleh massa. Mereka justru menyatakan ketidakpedulian terhadap kerusakan yang terjadi. “Kami tidak peduli. Pembatas itu bisa dibeli lagi,” teriak salah satu peserta aksi.