Tiga Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Kembali Teridentifikasi, Ini Identitasnya

Wakarumkit RS Bhayangkara Tingkat 1 Pusdokkes Polri, Kombes Pol Dr Erwinn Zainul Hakim (tengah) bersama Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Pol Nyoman Eddy Purnama Wirawan (pojok kiri) dan Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Hery Wijatmoko (pojok kanan)
Sumber :
  • ANTARA/Siti Nurhaliza

Jakarta, VIVA – Tim forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati kembali berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban kebakaran yang terjadi di Glodok Plaza, Jakarta Barat. Dengan hasil ini, total sudah enam korban yang berhasil diketahui identitasnya sejak peristiwa kebakaran terjadi.

BPBD Tangerang Sebut Kebakaran 5 Gudang di Dadap Diduga Akibat Percikan Api

Kepala Biro Dokter Kepolisian RS Polri, Brigadir Jenderal (Brigjen) Nyoman Eddy Purnama, dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat 31 Januari, mengonfirmasi perkembangan terbaru dalam proses identifikasi para korban.

“Tim berhasil mengidentifikasi tiga korban yang sebelumnya belum diketahui identitasnya,” ujar Nyoman.

Kebakaran Gudang di Dadap, Pengelola Bandara Soetta Pastikan Tak Ganggu Penerbangan

Penemuan jenazah korban kebakaran Glodok Plaza (dok. Istimewa)

Photo :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Menurut Nyoman, identifikasi dilakukan melalui proses rekonsiliasi data antemortem dan postmortem, yang melibatkan pemeriksaan DNA. Metode ini digunakan karena kondisi jenazah yang sulit dikenali secara visual.

Kebakaran di Pergudangan Dadap, Penyebabnya Belum Diketahui

“Kami melakukan pencocokan antara data antemortem yang diberikan oleh pihak keluarga dengan hasil pemeriksaan postmortem, termasuk melalui analisis DNA. Dari hasil tersebut, tiga korban berhasil kami identifikasi,” jelasnya.

Berikut adalah data tiga jenazah yang baru teridentifikasi:

    1.    Desty Eka Putri (24), warga Bukit Hijau, Jonggol, Bogor.

    2.    Keren Shalom J (21), domisili belum diumumkan.

    3.    Ade Aryati (29), warga Jalan Budi Mulia, Pademangan, Jakarta Utara.

Dengan bertambahnya tiga korban ini, total sudah enam jenazah yang berhasil diidentifikasi sejak peristiwa kebakaran terjadi.

Nyoman menambahkan bahwa tim forensik RS Polri terus bekerja untuk mengidentifikasi sisa jenazah lainnya yang masih belum terungkap. Dia juga mengimbau keluarga korban yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk segera melaporkan diri dan menyerahkan data antemortem yang diperlukan, seperti catatan gigi, sidik jari, atau sampel DNA dari keluarga terdekat.

“Kami mengimbau kepada keluarga korban yang belum teridentifikasi agar segera memberikan data yang diperlukan untuk mempercepat proses identifikasi,” kata Nyoman.

Kebakaran hebat melanda Glodok Plaza, Jakarta Barat, beberapa hari lalu, menyebabkan kerusakan besar pada bangunan serta menelan korban jiwa. Berdasarkan laporan awal, kebakaran diduga bermula dari korsleting listrik di salah satu unit toko di dalam pusat perbelanjaan tersebut sebelum api dengan cepat menyebar ke area lainnya.

Tim pemadam kebakaran yang dikerahkan ke lokasi membutuhkan waktu berjam-jam untuk mengendalikan kobaran api. Setelah api berhasil dipadamkan, proses evakuasi korban pun dilakukan. Sejumlah jenazah ditemukan dalam kondisi hangus, sehingga menyulitkan proses identifikasi awal.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus menyelidiki penyebab pasti kebakaran dan memastikan tidak ada lagi korban yang belum ditemukan.

Selain fokus pada identifikasi korban, pemerintah daerah bersama pihak berwenang juga sedang melakukan kajian terhadap keamanan gedung-gedung komersial di kawasan Glodok untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.

Di sisi lain, pihak kepolisian juga tengah menyelidiki kemungkinan adanya unsur kelalaian yang menyebabkan kebakaran ini terjadi. Apabila ditemukan indikasi pelanggaran prosedur keselamatan, maka pihak yang bertanggung jawab akan dikenakan sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku.

Sementara itu, keluarga korban yang sudah teridentifikasi diharapkan dapat segera mengambil jenazah di RS Polri setelah proses administrasi selesai.

Proses identifikasi masih terus berjalan untuk memastikan semua korban mendapatkan kejelasan identitas dan hak-haknya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya