Kebakaran di Kemayoran Gempol, Hampir 1.800 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran permukiman padat penduduk di Kemayoran Gempol
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA Kebakaran besar terjadi di kawasan padat penduduk di Jalan Kemayoran Gempol, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa dini hari, 21 Januari 2025. Peristiwa tragis ini diduga dipicu oleh korsleting listrik, yang kemudian memicu kobaran api di kawasan tersebut.

Kebakaran Melanda Kemayoran Gempol, 170 Personel Damkar Berjibaku Padamkan Api

Menurut siaran pers yang dirilis oleh BPBD Jakarta, kebakaran dilaporkan pertama kali terjadi sekitar pukul 00.35 WIB. Petugas pemadam kebakaran segera tiba di lokasi 10 menit kemudian, yakni pukul 00.45 WIB, untuk melakukan pemadaman. 

Setelah beberapa jam berjibaku dengan api, proses pemadaman berhasil diselesaikan pada pukul 06.00 WIB, dilanjutkan dengan pendinginan area untuk memastikan tidak ada titik api yang tersisa.

Kebakaran di Kemayoran Gempol Jakpus, Si Jago Merah Laham Ratusan Rumah

Kebakaran permukiman padat penduduk di Kemayoran Gempol

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Kebakaran ini berdampak besar bagi warga setempat. Sebanyak 11 RT di kawasan tersebut, dari RT 01 hingga RT 011, terdampak langsung. Data sementara menunjukkan 543 bangunan hangus terbakar, mengakibatkan 607 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.797 jiwa kehilangan tempat tinggal.

RS Polri Ungkap Kondisi Tragis Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza, Nyaris Jadi Abu

“Data sementara mencatat ada 11 RT terdampak, dari RT 01 hingga RT 011, dengan total 543 bangunan,” ungkap BPBD Jakarta dalam pernyataan tertulisnya.

Tidak hanya melibatkan Dinas Pemadam Kebakaran, penanganan kebakaran ini melibatkan berbagai pihak, termasuk TRC BPBD, PMI, AGD Dinkes, Dishub, Satpol PP, PLN, dan sejumlah aparat keamanan seperti personel Polsek serta Koramil. Hingga kini, data mengenai jumlah korban luka atau jiwa masih dalam proses pendataan.

“Korban masih dalam pendataan,” tambah BPBD Jakarta.

Dampak kebakaran ini tidak hanya menghancurkan bangunan, tetapi juga memaksa 1.797 warga mengungsi. Saat ini, para pengungsi ditempatkan di dua lokasi, yaitu Mushola Al-Hasanah dan Masjid Baiturrahman, yang dijadikan sebagai posko sementara.

Kondisi para pengungsi cukup memprihatinkan, mengingat kebutuhan logistik mendesak seperti makanan, minuman, dan peralatan sehari-hari masih terbatas. Bantuan dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk meringankan beban para korban.

Kebakaran akibat korsleting listrik sering kali terjadi di kawasan padat penduduk, di mana instalasi listrik sering kali kurang memenuhi standar keamanan. Peristiwa ini kembali menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan kondisi instalasi listrik di rumah dan lingkungan sekitar.

Hingga kini, pihak berwenang terus melakukan pendataan untuk mengetahui kerugian material maupun korban lainnya. Sementara itu, warga yang terdampak berharap ada solusi cepat untuk memulihkan kehidupan mereka setelah tragedi ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya