Pencarian Korban Kebakaran Glodok Plaza Berlanjut, Diduga Masih Ada 6 Korban yang Tertimpa Reruntuhan
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA - Proses pencarian jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat terus dilakukan. Tim gabungan masih kesulitan menemukan seluruh korban yang dilaporkan hilang.
Dari data sementara, baru 8 jenazah korban kebakaran ditemukan dan dievakuasi tim gabungan. Namun, proses identifikasi masih jadi kendala karena kondisi jenazah sudah tak utuh.
Plt Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta, Satriadi Gunawan, mengatakan proses pemadaman telah selesai. Namun, kendala besar muncul dalam upaya pencarian dan evakuasi korban.
“Ada material-material yang sulit diangkat seperti besi dan puing-puing dari reruntuhan bangunan, yang menghambat akses ke lokasi korban,” kata Satriadi dikutip pada Senin, 20 Januari 2025.
Imbas Kebakaran hebat itu menyebabkan lantai sembilan Glodok Plaza ambruk. Ambruknya lantai sembilan itu menimpa lantai delapan yang jadi titik fokus pencarian korban.
Dia mengatakan dari banyaknya tumpukan puing, material berat, dan ancaman reruntuhan tak hanya menyulitkan proses pencarian korban. Namun, juga menimbulkan risiko bagi para petugas.
"Proses pencarian sangat sulit karena reruntuhan yang membahayakan. Jika kita memaksakan masuk tanpa langkah hati-hati, nyawa petugas pun terancam," kata dr. Imam dari Tim DVI Polda Metro Jaya.
Meski demikian, tim penyelamat tetap berupaya melanjutkan pencarian korban dengan prioritas keselamatan.
Adapun dari pengelola Gedung Glodok Plaza sudah mulai membersihkan puing-puing di lantai yang tak terdampak langsung oleh kebakaran. Pengelola gedung, Angga Aditya menjelaskan proses pembersihan dilakukan pihaknya dengan melibatkan 50 petugas internal disertai perlengkapan lengkap untuk memastikan keamanan.
“Fokus utama kami saat ini adalah menghilangkan material besar dan menguras air sisa pemadaman yang masih menggenang di lantai dasar gedung,” ujar Angga.
Angga menuturkan pembersihan plafon yang rusak imbas debit air juga jadi prioritas agar area tak terdampak lebih parah.