Puluhan Ton Kopi Sumsel Siap Banjiri Pasar Malaysia dan Australia
- VIVA.co.id/Sadam Maulana (Palembang)
Palembang, VIVA – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengekspor sebanyak 59,4 ton kopi ke Malaysia dan Australia pada Minggu, 19 Januari 2025. Ini merupakan pengiriman perdana ke dua negara tetangga tersebut.
Kepala OJK Sumatera Selatan, Arifin Susanto, menyampaikan jika pihaknya mengeskpor Kopi tersebut dengan ekosistem pembiayaan langsung.
"Jadi, ekspor perdana ini ada 19,8 ton green bean kopi jenis Arabica Grade 1 Specialty asal Semendo, Muara Enim. Lalu, ada Robusta Grade 1 asal Pagaralam untuk menuju Australia, dan 39,6 ton lagi green bean kopi jenis Robusta Grade 4 asal Pagaralam untuk menuju Malaysia," ungkap Arifin.
Ia menjelaskan, jika saat ini pihaknya sedang bernegosiasi dengan negara Benua Afrika, Aljazair, juga untuk mengekspor kopi asli Sumatera Selatan.
"Ekspor kopi itu tidak hanya akan menjadi pertama jika terus dikembangkan. Jadi kita harap kopi asli Sumatera Selatan bisa menjadi lebih terkenal di kancah internasional," ujarnya.
Ketua Dewan Komisioner OJK RI Mahendra Siregar menambahkan, Sumatera Selatan merupakan salah satu daerah pengahasil kopi terbesar di Indonesia.
"Padahal Sumatera Selatan ini penghasil kopi terbesar di Indonesia. Tapi hasil kopi diekspor dari daerah lain," imbuhnya.
Menurutnya, ekspor ini dilakukan guna meningkatkan nilai tambah ekonomi Sumatera Selatan, terutama petani kopi dan seluruh rantai pasokannya.
"OJK bersama dengan jasa keuangan lainnya, memfasilitasi pembiayaan petani dan produsen untuk meningkatkan produksi, kualitas, dan kontinunitasnya. Dengan begitu hal ini bisa mendukung dari ekspor kopi Sumatera Selatan," tegasnya.
Ia berharap semoga ekspor kopi dapat terus ditingkatkan, dan bahkan meningkatkan produktifitas serta peremajaan kebun kopi.
"Jadi banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan industri kopi. Kami siap mendukung hal tersebut," katanya.
Sementara itu, Pj Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, berharap upaya ekspor kopi melalui ekosistem pembiayaan dapat lebih cepat dan ada berkelanjutan.
"Ekosistem pembiayaan ini memudahkan petani melakukan ekspor. Sehingga, kami optimistis kopi Sumatera Selatan semakin maju," ucap dia.